"Dan pada Hamat juga akan kena; batasnya sampai ke Damsyik, tempat orang akan berhenti.
Karena mata TUHAN memandang kepada semua manusia,
dan kepada segala kaum Israel."
Kitab Zakharia, salah satu kitab nabi-nabi kecil dalam Perjanjian Lama, penuh dengan nubuat yang menginspirasi tentang masa depan Israel, baik dalam penghakiman maupun pemulihan. Ayat Zakharia 9:2 secara khusus menyoroti aspek kemakmuran dan kemenangan yang dijanjikan Tuhan bagi umat-Nya. Nubuat ini tidak hanya berhenti pada batas geografis tertentu, tetapi mencakup cakupan yang luas, menunjukkan perhatian ilahi yang menyeluruh.
Ayat ini dapat dipahami sebagai tanda bahwa Tuhan akan memberikan perlindungan dan kemenangan bagi umat-Nya, di mana pun mereka berada. Penyebutan "Hamat" dan "Damsyik" merujuk pada daerah-daerah di sekitar wilayah utara Israel. Pada masa Zakharia, daerah-daerah ini seringkali menjadi pusat konflik dan invasi dari bangsa-bangsa asing. Dengan menyatakan bahwa "pada Hamat juga akan kena; batasnya sampai ke Damsyik, tempat orang akan berhenti," Zakharia menyampaikan pesan bahwa kekuasaan dan pengaruh musuh akan dibatasi dan dihentikan oleh intervensi Tuhan.
Lebih dari sekadar penolakan terhadap kekuatan asing, firman ini juga menegaskan perhatian dan penjagaan Tuhan. Kalimat "Karena mata TUHAN memandang kepada semua manusia, dan kepada segala kaum Israel" adalah inti dari janji ini. Ini berarti bahwa tidak ada satu pun umat-Nya yang luput dari pandangan dan pemeliharaan-Nya. Tuhan melihat penderitaan, ketakutan, dan perjuangan umat-Nya. Penglihatan-Nya adalah penglihatan yang penuh kasih, siap untuk bertindak demi kebaikan mereka.
Dalam konteks sejarah, nubuat ini mungkin merujuk pada kemenangan Israel melawan kekuatan-kekuatan yang mengancam mereka di utara, seperti Asiria dan Siria. Namun, maknanya melampaui peristiwa sejarah tertentu. Ini adalah janji universal bahwa Tuhan secara aktif terlibat dalam urusan umat manusia dan secara khusus memperhatikan umat pilihan-Nya. Kemenangan yang dinubuatkan bukanlah kemenangan yang dicapai semata-mata oleh kekuatan manusia, tetapi merupakan hasil dari intervensi ilahi yang menjadikan batas-batas kekuasaan musuh berhenti.
Janji ini memberikan penghiburan yang mendalam bagi orang-orang yang menghadapi kesulitan dan ancaman. Ini mengingatkan kita bahwa di tengah ketidakpastian dunia, ada Tuhan yang berdaulat yang memiliki kendali penuh. Pandangan-Nya yang menyeluruh berarti bahwa setiap kebutuhan, setiap kekhawatiran, dan setiap harapan kita diketahui oleh-Nya. Kemenangan yang dijanjikan bukan berarti ketiadaan tantangan, tetapi keyakinan bahwa Tuhan akan memberikan kekuatan dan jalan keluar bagi umat-Nya. Ia tidak hanya melihat, tetapi juga bertindak. Pesan ini memberikan fondasi iman yang kokoh, mengundang kita untuk berserah dan percaya pada rencana-Nya yang selalu baik, bahkan ketika keadaan tampak gelap.