"Kemudian semua orang yang takut kepada TUHAN, termasuk Adonia, mendengarkan suara Zathok imam itu dan Benaya bin Yoyada, dan mereka semua bersorak dengan suara nyaring, katanya: 'Hidup Raja Salomo!'"
Kisah suksesi takhta Daud dalam Kitab 1 Raja-Raja 1 penuh dengan intrik, kesetiaan, dan tentu saja, campur tangan ilahi. Ayat 1 Raja-Raja 1:49 menjadi puncak dari ketegangan yang telah dibangun sebelumnya. Di sini kita melihat bagaimana seluruh rakyat, yang "takut kepada TUHAN", bersorak memberikan dukungan kepada raja yang baru dinobatkan, Salomo. Tindakan ini bukan sekadar ritual politik, melainkan cerminan dari penerimaan publik terhadap kepemimpinan yang dianggap berasal dari kehendak Tuhan.
Adonia, yang sebelumnya berusaha merebut takhta dengan cara yang berbeda, kini terlihat ikut bersorak. Ini bisa diartikan sebagai bentuk kepasrahan, pengakuan atas kekalahan, atau bahkan bisa jadi bagian dari strategi politik untuk tetap eksis dalam pemerintahan yang baru. Kehadirannya di tengah-tengah sorak-sorai untuk Salomo menunjukkan bagaimana situasi politik di Israel sering kali kompleks dan dinamis. Zathok sang imam dan Benaya bin Yoyada, tokoh-tokoh penting yang mendukung penobatan Salomo, menjadi saksi dan penggerak di balik sorakan tersebut. Mereka mewakili otoritas agama dan militer yang memberikan legitimasi kepada pemerintahan Salomo.
Ayat ini menggarisbawahi pentingnya pengakuan dari umat beriman. Ketika seluruh umat bersatu dalam mendukung seorang pemimpin, kekuatan dukungan itu menjadi sangat signifikan. Ini juga mengajarkan kita tentang pentingnya memilih pemimpin yang takut akan Tuhan. Kehadiran Tuhan dalam keputusan-keputusan penting sebuah bangsa atau komunitas sering kali menjadi kunci stabilitas dan kemakmuran. Sorakan "Hidup Raja Salomo!" bukan hanya ungkapan kegembiraan, tetapi juga doa dan harapan agar kepemimpinan Salomo membawa kebaikan, keadilan, dan kedamaian bagi seluruh Israel.
Lebih dalam lagi, 1 Raja-Raja 1:49 mengingatkan kita bahwa segala intrik dan perebutan kekuasaan pada akhirnya akan tunduk pada rencana Tuhan. Meskipun ada berbagai pihak yang berkepentingan dan mencoba memanipulasi keadaan, Tuhanlah yang memegang kendali akhir. Penobatan Salomo yang didukung oleh sebagian besar rakyat dan para pemimpinnya, sekaligus membuktikan bahwa jalan yang benar dan sesuai dengan kehendak Tuhan akan menemukan jalannya, meskipun penuh rintangan. Kisah ini adalah pelajaran abadi tentang kepemimpinan yang sejati, legitimasi, dan pentingnya dukungan rakyat yang didasari oleh iman.