Yosua 3:13

"Dan apabila orang-orang yang mengangkat tabut TUHAN, yaitu hakim-hakim seluruh bumi, telah menginjakkan kaki di air sungai Yordan, maka air sungai Yordan akan berhenti mengalir, yakni air yang turun dari hulu, dan akan bertumpuk di satu tempat."
Simbol aliran sungai terhenti

Makna di Balik Air yang Berhenti

Ayat Yosua 3:13 merupakan momen krusial dalam sejarah bangsa Israel. Setelah empat puluh tahun mengembara di padang gurun, mereka akhirnya tiba di ambang tanah perjanjian, sebuah wilayah yang dijanjikan Tuhan kepada Abraham dan keturunannya. Perjalanan ini tidaklah mudah. Mereka telah menghadapi berbagai tantangan, keraguan, dan bahkan kehilangan banyak generasi. Namun, kini mereka berdiri di tepi Sungai Yordan yang meluap, sebuah rintangan alam yang tampak tak teratasi.

Perintah Tuhan kepada Yosua sangat jelas: "Dan apabila orang-orang yang mengangkat tabut TUHAN, yaitu hakim-hakim seluruh bumi, telah menginjakkan kaki di air sungai Yordan, maka air sungai Yordan akan berhenti mengalir, yakni air yang turun dari hulu, dan akan bertumpuk di satu tempat." Kunci dari perintah ini terletak pada tindakan iman: para imam yang menggendong tabut perjanjian harus melangkah ke dalam air.

Keajaiban ini bukanlah kebetulan. Ini adalah manifestasi kuasa Tuhan yang mengintervensi hukum alam demi umat-Nya. Air Sungai Yordan yang mengalir deras, simbol dari kehidupan dan kelimpahan, terhenti. Ini menunjukkan bahwa tidak ada batasan yang tidak dapat diatasi oleh Tuhan. Rintangan yang terlihat besar dan menakutkan bagi manusia, di hadapan kuasa Ilahi, menjadi tidak berarti.

Kisah ini memberikan pelajaran berharga bagi kita di masa kini. Seringkali, kita dihadapkan pada "sungai Yordan" kita sendiri – masalah, kesulitan, atau ketakutan yang menghalangi jalan kita menuju tujuan atau pemenuhan janji Tuhan dalam hidup kita. Kita mungkin merasa kecil, tidak berdaya, dan ragu untuk melangkah. Namun, Yosua 3:13 mengingatkan kita bahwa ketaatan pada firman Tuhan, yang disertai dengan langkah iman, adalah kunci untuk melihat kuasa-Nya bekerja.

Langkah pertama seringkali adalah yang tersulit. Kita mungkin menunggu kondisi yang sempurna, atau menunggu segala sesuatu menjadi mudah. Namun, Tuhan memanggil kita untuk percaya dan bergerak, meskipun kita tidak melihat seluruh jalan di depan. Ketika kita mengambil langkah iman, menginjakkan kaki di dalam apa yang tampak mustahil, Tuhan berjanji untuk membuka jalan. Dia akan menghentikan aliran masalah, menahan kejahatan, dan menciptakan lorong yang kering untuk kita lewati.

Peristiwa ini juga menekankan pentingnya tabut perjanjian. Tabut ini melambangkan kehadiran Allah dan perjanjian-Nya. Ketika para imam membawa tabut itu, mereka membawa serta kehadiran dan kuasa Tuhan. Dalam kehidupan kita, kehadiran Tuhan adalah sumber kekuatan terbesar kita. Dengan memelihara hubungan yang erat dengan-Nya melalui doa, firman, dan persekutuan, kita membawa "tabut perjanjian" ke dalam setiap aspek kehidupan kita, memungkinkan-Nya untuk bekerja melalui kita.

Mari kita ambil inspirasi dari Yosua 3:13. Jangan biarkan ketakutan atau keraguan menghalangi kita untuk mengejar apa yang Tuhan panggil untuk kita lakukan. Berani melangkah dengan iman, mengandalkan janji-Nya, dan percayalah bahwa Dia akan membuka jalan melalui segala kesulitan, sama seperti Dia membuka Sungai Yordan bagi bangsa Israel.