Kisah Salomo, raja Israel yang terkenal akan kebijaksanaan dan kekayaannya, juga menyimpan sisi kelam yang berujung pada perpecahan kerajaan. Salah satu poin krusial dalam perjalanan akhir pemerintahannya, sebagaimana dicatat dalam Kitab 1 Raja-Raja pasal 11, ayat 25, adalah munculnya musuh yang signifikan bagi Israel. Ayat ini secara ringkas menyebutkan tentang Resin, seorang tokoh yang bangkit di Damsyik dan menjadi duri dalam daging bagi kerajaan Israel selama sisa masa pemerintahan Salomo.
Kutipan "Dan ia menjadi musuh Israel sepanjang zaman Salomo, sebab ia mengadakan rencana jahat terhadap mereka" membuka sebuah narasi yang penting. Resin bukan sekadar pemberontak biasa; ia adalah pemimpin yang berhasil mengukuhkan kekuasaannya di Aram-Damsyik. Bangkitnya kekuasaan Resin ini menandai dimulainya era baru ketegangan dan konflik antara kerajaan Israel di selatan dengan kerajaan-kerajaan tetangga di utara dan timur. Keberadaan Resin sebagai musuh yang konstan menunjukkan bahwa meskipun Salomo menikmati masa damai dan kemakmuran yang panjang, stabilitas itu tidak mutlak.
Munculnya Resin sebagai musuh tidak terjadi begitu saja. Konteks sejarah menunjukkan bahwa Resin kemungkinan besar memanfaatkan ketidakpuasan yang timbul di wilayah utara kerajaan Israel akibat kebijakan Salomo, termasuk kerja paksa dan beban pajak yang berat. Kemunculan Resin di Aram-Damsyik menciptakan ancaman strategis yang serius. Damsyik adalah pusat perdagangan dan militer yang penting, dan penguasaannya oleh seorang pemimpin yang memusuhi Israel secara langsung mengancam perbatasan utara kerajaan.
Ayat ini menegaskan bahwa permusuhan Resin bukanlah fenomena sementara. Ia "menjadi musuh Israel sepanjang zaman Salomo." Ini berarti bahwa selama bertahun-tahun terakhir kekuasaan Salomo, ancaman dari Resin terus membayangi. Hal ini mungkin telah mengalihkan sumber daya dan perhatian Salomo, serta melemahkan fondasi kerajaan yang telah ia bangun. Peristiwa ini juga menjadi prekursor bagi perpecahan kerajaan Israel yang akan terjadi setelah kematian Salomo, di mana Kerajaan Israel Utara (Samaria) akan terus berkonflik dengan Aram-Damsyik.
Dengan demikian, ayat 1 Raja-Raja 11:25 tidak hanya memberikan informasi faktual tentang kemunculan seorang musuh, tetapi juga menyoroti kompleksitas politik dan militer yang dihadapi Israel di bawah pemerintahan Salomo. Munculnya Resin menjadi pengingat bahwa stabilitas sebuah kerajaan dapat terancam oleh berbagai faktor eksternal, dan bahwa kebijaksanaan serta kekuasaan seorang pemimpin harus selalu diimbangi dengan kewaspadaan terhadap potensi ancaman.