1 Raja-raja 11:38

"Apabila engkau taat kepada segala perintah-Ku, berjalan di jalan-Ku dan melakukan apa yang benar di mata-Ku dengan berpegang pada segala ketetapan-Ku, maka Aku akan menyertai engkau, seperti Aku menyertai Daud, bapamu itu, dan Aku akan mendiami engkau dan tidak akan menyerahkan engkau."

Ayat ini, yang terambil dari kitab 1 Raja-raja pasal 11, ayat 38, bukan sekadar deretan kata-kata. Ini adalah sebuah janji ilahi yang begitu mendalam, sebuah fondasi kepercayaan bagi setiap umat yang mendengarnya. Ayat ini diucapkan Tuhan kepada Yerobeam, seorang pemimpin yang kelak akan memimpin sepuluh suku Israel setelah perpecahan kerajaan. Namun, di balik konteks sejarahnya, terkandung sebuah kebenaran universal yang relevan hingga kini.

Tuhan memperkenalkan sebuah pola hubungan yang jelas: ketaatan adalah kunci. Ia tidak menuntut kesempurnaan tanpa cela, melainkan sebuah kesediaan untuk mendengarkan, berjalan di jalan-Nya, dan berusaha melakukan apa yang benar di mata-Nya. Ini adalah undangan untuk hidup dalam keselarasan dengan kehendak ilahi, sebuah komitmen untuk memprioritaskan nilai-nilai kebenaran dan keadilan yang Dia tetapkan.

Apa yang dijanjikan sebagai imbalan dari ketaatan semacam itu? Sebuah kehadiran yang tak tergoyahkan: "Aku akan menyertai engkau." Ini bukanlah sekadar janji bahwa Tuhan akan hadir di saat-saat sukacita atau keberhasilan. Kehadiran ini adalah sebuah kepastian, sebuah peneguhan bahwa dalam setiap langkah, dalam setiap tantangan, bahkan dalam keremangan, Tuhan akan bersama. Perbandingan dengan Daud, seorang raja yang dikenal dengan imannya yang teguh meskipun memiliki kekurangan, menekankan kedalaman dan keandalan janji ini.

Lebih lanjut, Tuhan berjanji, "Aku akan mendiami engkau." Ini melampaui sekadar penyertaan; ini berbicara tentang kedekatan yang intim, sebuah hunian rohani. Tuhan ingin menjadi bagian dari kehidupan kita, bukan sebagai tamu yang sesekali datang, tetapi sebagai penghuni yang permanen di dalam hati dan kehidupan kita. Janji ini memberikan rasa aman yang luar biasa, sebuah kepastian bahwa kita tidak pernah sendirian dalam perjalanan hidup ini.

Puncak dari janji ini adalah frasa yang begitu menghibur: "dan tidak akan menyerahkan engkau." Ini adalah penegasan bahwa komitmen Tuhan kepada umat-Nya adalah abadi. Sekalipun badai kehidupan menerpa, sekalipun manusia bisa jatuh dan bangkit, kasih dan kesetiaan Tuhan tetap teguh. Ini adalah jangkar bagi jiwa kita, pengingat bahwa di tengah ketidakpastian dunia, ada satu kepastian yang kekal: Tuhan tidak akan pernah meninggalkan mereka yang mencari dan mengikut Dia dengan tulus.

Oleh karena itu, 1 Raja-raja 11:38 mengajak kita untuk merenungkan kualitas ketaatan kita. Bukan hanya sekadar ketaatan lahiriah, tetapi ketaatan hati yang tulus, yang didasari oleh kasih dan kepercayaan. Ketika kita memilih untuk berjalan sesuai dengan firman-Nya, kita membuka pintu bagi kehadiran-Nya yang penuh kuasa, kedekatan-Nya yang menghibur, dan kesetiaan-Nya yang tidak pernah berubah. Ini adalah undangan untuk mengalami kehidupan yang diberkati, yang ditopang oleh janji-janji ilahi yang setia.