1 Raja-raja 13:2

"Lalu bersuarlah ia melawani mezbah itu dengan firman TUHAN: "Mezbah, mezbah, inilah firman TUHAN: Sesungguhnya, bagi keturunan Daud akan lahir seorang anak laki-laki, namanya Yosia."

Kisah Kenabian dan Janji Tuhan

Kitab 1 Raja-raja mencatat banyak peristiwa penting dalam sejarah Israel, baik masa kerajaan bersatu maupun setelah terpecah menjadi dua kerajaan. Salah satu kisah yang kaya akan makna teologis dan kenabian terdapat dalam pasal 13. Ayat 2 dari pasal ini secara spesifik menampilkan firman Tuhan yang diucapkan oleh seorang nabi yang diutus dari Yehuda ke Betel.

Dalam konteks sejarah, Betel adalah salah satu pusat penyembahan berhala yang didirikan oleh Yerobeam bin Nebat setelah pemisahan kerajaan. Yerobeam berusaha mencegah rakyatnya pergi ke Yerusalem untuk beribadah di Bait Allah, sehingga ia mendirikan mezbah-mezbah di tempat lain, termasuk di Betel. Tindakan ini merupakan pelanggaran terang-terangan terhadap hukum Tuhan yang menetapkan satu tempat ibadah sentral. Di tengah kemerosotan rohani ini, Tuhan mengutus seorang nabi yang membawa pesan penghukuman sekaligus janji.

Nubuat Tentang Yosia

Firman Tuhan yang disampaikan oleh nabi itu sangat spesifik dan menunjuk pada masa depan. Ayat 1 Raja-raja 13:2 berbunyi, "Lalu bersuarlah ia melawani mezbah itu dengan firman TUHAN: "Mezbah, mezbah, inilah firman TUHAN: Sesungguhnya, bagi keturunan Daud akan lahir seorang anak laki-laki, namanya Yosia." Nubuat ini merupakan sebuah penegasan akan kedaulatan Tuhan atas sejarah dan ketetapan-Nya untuk memulihkan garis keturunan Daud. Di saat kerajaan utara (Israel) telah terjerumus dalam penyembahan berhala dan menjauh dari Tuhan, Tuhan masih memegang kendali dan memiliki rencana pemulihan.

Penyebutan nama "Yosia" bukanlah suatu kebetulan. Yosia kelak akan menjadi raja Yehuda yang saleh, yang dikenal karena pembaharuannya yang radikal. Ia memerintahkan pembersihan Bait Allah, penyingkiran segala bentuk penyembahan berhala, dan pengembalian hukum Tuhan kepada umat-Nya. Yosia adalah perwujudan dari janji Tuhan yang disampaikan melalui nabi di Betel ribuan tahun sebelumnya. Ini menunjukkan bahwa firman Tuhan tidak pernah gagal dan selalu digenapi pada waktu yang tepat.

Makna Kekinian

Kisah nabi di Betel dan nubuat tentang Yosia mengingatkan kita akan beberapa kebenaran penting. Pertama, Tuhan adalah Tuhan yang berdaulat atas segala sesuatu. Sekalipun manusia memberontak dan melakukan kejahatan, rencana Tuhan tidak dapat digagalkan. Kedua, Tuhan adalah Tuhan yang setia pada janji-janji-Nya. Janji pemulihan dan kehadiran pemimpin yang saleh akan selalu digenapi sesuai dengan waktu-Nya.

Kedua, pesan ini juga menyoroti pentingnya ketaatan kepada Tuhan. Nabi yang diutus Tuhan bersaksi meskipun ada risiko besar yang dihadapinya. Perjuangan melawan kemungkaran dan kesetiaan pada kebenaran adalah panggilan bagi setiap umat Tuhan. Nubuat ini menegaskan bahwa Tuhan memperhatikan umat-Nya, bahkan di tengah-tengah kehancuran rohani, dan selalu ada harapan bagi mereka yang mau kembali kepada-Nya.

Dalam menghadapi tantangan dan ketidakpastian zaman ini, kita dapat bersandar pada janji-janji Tuhan yang tertera dalam Kitab Suci. Seperti Yosia yang membawa pemulihan bagi Israel, Tuhan juga memiliki rencana indah bagi umat-Nya. Ayat 1 Raja-raja 13:2 adalah bukti nyata bahwa firman Tuhan hidup, berkuasa, dan abadi, memberikan kekuatan dan harapan bagi setiap generasi.

Isi artikel ini adalah interpretasi berdasarkan ayat Kitab Suci.