Kisah Rasul 7: 20 - Musa dan Cahaya Ilahi yang Mempesona

"Pada waktu itu Musa lahir dan sangat elok rupanya; ia dipelihara tiga bulan di rumah bapanya." (Kisah Para Rasul 7:20)
Simbol cahaya ilahi dan sosok Musa

Ayat Kisah Para Rasul 7:20 membuka lembaran baru dalam narasi agung tentang ketabahan dan keimanan. Dalam ayat ini, kita diperkenalkan dengan kelahiran Musa, sosok monumental yang kelak akan memimpin bangsa Israel keluar dari perbudakan di Mesir. Disebutkan bahwa Musa "sangat elok rupanya" dan dipelihara tiga bulan di rumah bapanya. Deskripsi ini bukan sekadar catatan historis biasa, melainkan penanda awal dari sebuah rencana ilahi yang luar biasa.

Kelahiran Musa terjadi di tengah suasana genting. Firaun, raja Mesir, telah mengeluarkan dekrit kejam untuk membunuh setiap bayi laki-laki Ibrani yang lahir. Di tengah ancaman maut ini, kehadiran Musa yang "sangat elok rupanya" menjadi sebuah anomali yang menggetarkan. Keindahan fisiknya mungkin mencerminkan keindahan rohani dan potensi yang tersembunyi, sebuah janji akan masa depan yang lebih cerah bagi umat pilihan Tuhan.

Tiga bulan pertama kehidupan Musa di rumah bapanya adalah periode kritis. Meskipun tersembunyi dari pandangan Firaun, ia berada di bawah perlindungan yang telah diatur oleh Tuhan. Keberadaan seorang bayi yang cantik di tengah ketakutan yang melanda adalah bukti nyata bahwa bahkan dalam situasi yang paling gelap sekalipun, cahaya kehidupan dan harapan dapat bersinar. Ini mengajarkan kita bahwa rencana Tuhan seringkali bekerja melalui cara-cara yang tidak terduga dan di luar pemahaman manusia.

Kisah Musa adalah cerminan dari bagaimana Tuhan seringkali memilih dan mempersiapkan pemimpin-Nya dari latar belakang yang sederhana, bahkan dari tengah ancaman. Keelokan rupanya bisa diartikan sebagai simbol dari kesempurnaan yang Tuhan lihat pada Musa, sebuah potensi yang akan dibentuk dan digunakan untuk tujuan-Nya yang lebih besar. Periode tiga bulan pertama ini adalah fondasi, di mana benih-benih takdir ilahi mulai ditanam.

Lebih dari sekadar kelahirannya, ayat ini mengingatkan kita akan tema perlindungan ilahi. Tuhan tidak pernah meninggalkan umat-Nya. Bahkan ketika musuh berusaha memusnahkan, Tuhan memiliki cara untuk menyelamatkan dan memelihara apa yang menjadi milik-Nya. Kehidupan Musa yang selamat dari maut pada masa awal adalah bukti nyata dari campur tangan Tuhan yang terus-menerus.

Kisah Musa, dimulai dari kelahirannya yang indah dan tersembunyi, mengajarkan kita tentang iman, keberanian, dan kepercayaan pada pemeliharaan Tuhan. Ini adalah pengingat bahwa bahkan di tengah kesulitan yang luar biasa, Tuhan bekerja secara diam-diam untuk mewujudkan rencana-Nya, membawa keselamatan dan kebebasan melalui individu-individu yang Ia pilih dan persiapkan. Keindahan yang disebutkan dalam ayat ini bukan hanya fisik, tetapi juga mencerminkan keindahan tujuan ilahi di balik kehidupannya.