1 Raja-raja 13:27

"Berkatalah ia kepada anak-anaknya: 'Tariklah jalang itu supaya aku dapat naik dan memegang kekang keledai itu.' Lalu mereka menarik jalang itu kepadanya, dan ia naik."

Kisah Nabi yang Teguh Prinsip

Kisah dari Kitab 1 Raja-raja pasal 13 menceritakan tentang seorang nabi yang diutus Tuhan untuk menyampaikan pesan kenabian di Betel. Namun, nabi ini diberikan sebuah peringatan spesifik oleh Tuhan: jangan makan atau minum di sana, dan jangan kembali melalui jalan yang sama ia datang. Perintah ini jelas, tegas, dan menguji ketaatan nabi tersebut.

Di tengah perjalanannya, nabi ini bertemu dengan seorang nabi tua yang tinggal di kota yang sama. Nabi tua ini berbohong, mengaku bahwa ia juga mendapatkan pesan dari Tuhan yang membolehkan nabi muda itu untuk datang ke rumahnya, makan, dan minum. Terpedaya oleh kebohongan tersebut, nabi muda itu akhirnya melanggar perintah Tuhan yang pertama.

Saat nabi muda itu hendak kembali, Tuhan pun murka dan berbicara melalui nabi tua tersebut. Ia menyampaikan hukuman atas ketidaktaatan nabi muda itu. Ayat 27, "Berkatalah ia kepada anak-anaknya: 'Tariklah jalang itu supaya aku dapat naik dan memegang kekang keledai itu.' Lalu mereka menarik jalang itu kepadanya, dan ia naik," adalah momen ketika nabi tua itu memerintahkan anak-anaknya untuk menyiapkan keledainya, yang menunjukkan bahwa nabi muda tersebut akhirnya harus mengikuti nabi tua itu, dan konsekuensinya akan segera terjadi. Momen ini menggambarkan pengingkaran terhadap perintah ilahi yang mutlak.

Simbol ketaatan dan konsekuensi

Kisah ini mengajarkan kepada kita arti penting ketaatan yang mutlak kepada firman Tuhan. Godaan dunia, bahkan yang datang dari orang yang terlihat rohani sekalipun, bisa menyesatkan jika kita tidak berpegang teguh pada kebenaran yang telah Tuhan firmankan. Nabi muda itu, meskipun diutus oleh Tuhan, akhirnya terjerumus dalam ketidaktaatan karena kemudahan untuk mengikuti ajaran yang berbeda dari yang telah diperintahkan.

Pesan yang terkandung dalam peristiwa ini relevan hingga kini. Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering dihadapkan pada pilihan-pilihan yang seolah-olah baik atau mempermudah, namun mungkin bertentangan dengan prinsip-prinsip kebenaran ilahi. Pengalaman nabi ini menjadi pengingat agar kita selalu waspada, menjaga integritas spiritual, dan mengutamakan firman Tuhan di atas segala pengaruh duniawi. Ketaatan yang tulus dan teguh adalah kunci utama dalam perjalanan rohani kita.