Ayat1 Raja-raja 15:4 membawa kita pada sosok Raja Asa dari Yehuda, seorang raja yang kisahnya dicatat dalam Kitab Suci. Ayat ini secara ringkas namun kuat menggambarkan kualitas kepemimpinannya, membandingkannya dengan standar emas yang telah ditetapkan oleh leluhurnya, Raja Daud. Perbandingan ini bukanlah kebetulan; Daud dikenal sebagai raja yang "hati nya melekat pada Tuhan" (1 Samuel 13:14), seorang panglima perang yang setia, dan seorang pemazmur yang memiliki hubungan mendalam dengan Allah. Menjadi seperti Daud adalah pengakuan tertinggi atas kesetiaan dan integritas rohani.
Pernyataan bahwa Asa "melakukan apa yang benar di mata TUHAN" adalah kunci untuk memahami pemerintahannya. Dalam konteks sejarah Israel kuno, kesetiaan kepada TUHAN sering kali diuji oleh godaan penyembahan berhala, kesombongan, dan ketidakadilan. Banyak raja-raja Israel dan Yehuda tergelincir ke dalam penyimpangan, menyebabkan kehancuran dan pembuangan. Namun, Asa menonjol karena ketaatannya. Ini bukan berarti pemerintahannya sempurna tanpa cela. Kitab Raja-raja dan Tawarikh mencatat beberapa momen kelemahan dalam hidupnya di kemudian hari, tetapi inti dari kepemimpinannya berakar pada keinginan untuk menyenangkan Tuhan.
Apa artinya "melakukan apa yang benar di mata TUHAN" dalam kehidupan kita saat ini? Ini lebih dari sekadar ketaatan lahiriah terhadap hukum. Ini mencakup sikap hati yang tulus, keinginan untuk hidup sesuai dengan prinsip-prinsip ilahi, dan keberanian untuk menolak pengaruh dunia yang menyimpang dari jalan Tuhan. Ini berarti memprioritaskan hubungan pribadi dengan Tuhan di atas ambisi duniawi, integritas di atas keuntungan pribadi, dan keadilan di atas kekuasaan yang korup.
Renungan atas 1 Raja-raja 15:4 mengingatkan kita bahwa keteladanan yang baik, terutama yang berasal dari generasi sebelumnya, sangat berharga. Warisan spiritual yang positif dapat menjadi sumber inspirasi dan panduan. Kita dipanggil untuk tidak hanya mencontoh kebaikan mereka, tetapi juga untuk melampauinya melalui pemahaman yang lebih dalam akan kebenaran Tuhan, yang terus dinyatakan melalui Firman-Nya dan Roh Kudus. Asa, melalui ketaatannya, menjadi mercusuar harapan bagi bangsanya, menunjukkan bahwa kesetiaan kepada Tuhan membawa berkat dan stabilitas, bahkan di tengah tantangan. Mari kita terus berusaha untuk menjalani kehidupan yang berkenan kepada Tuhan, meneladani mereka yang telah mendahului kita dalam iman, dan memperbarui komitmen kita setiap hari.
Temukan kebenaran lain di Alkitab SABDA.