"Daerah-daerah yang diberi makan oleh Ben-Hesed di dalam Ben-Geber, ialah Arbom dan Masef, dan seluruh Edor serta Bet-Syan, yang berbatasan dengan Yisreel sampai ke seberang Yordan, jauh ke barat."
Ayat 1 Raja-Raja 4:13 menggambarkan salah satu dari dua belas daerah yang telah ditetapkan oleh Salomo untuk menyediakan kebutuhan bagi istananya setiap bulan. Ayat ini secara spesifik menyebutkan daerah yang dikelola oleh Ben-Hesed, yang mencakup wilayah Arbom, Masef, seluruh Edor, dan Bet-Syan. Lokasi geografisnya ditekankan, yaitu di dalam Ben-Geber, dan sampai ke perbatasan Yisreel di sebelah barat Yordan. Ini memberikan gambaran tentang luasnya kerajaan Israel pada masa itu di bawah pemerintahan Salomo yang bijaksana dan makmur.
Ilustrasi: Simbol kelimpahan dan aliran berkat
Kutipan ini bukan hanya sekadar daftar nama tempat. Di balik angka dan lokasi tersebut, terkandung makna yang lebih dalam mengenai kemakmuran, keteraturan, dan pengelolaan yang baik. Raja Salomo dikenal karena kebijaksanaannya dalam memerintah, dan salah satu manifestasi kebijaksanaannya adalah kemampuannya untuk mengatur sumber daya kerajaan demi kesejahteraan seluruh rakyat. Sistem pasokan bulanan ini menunjukkan perencanaan yang cermat untuk memastikan bahwa kebutuhan istana selalu terpenuhi, yang secara tidak langsung mencerminkan stabilitas dan kemakmuran kerajaan.
Ayat ini juga dapat diinterpretasikan sebagai gambaran berkat yang mengalir dalam sebuah bangsa yang dipimpin dengan baik. Wilayah-wilayah yang disebut dalam ayat ini menjadi sumber pangan dan kekayaan yang mendukung pemerintahan. Hal ini mengajarkan bahwa keberhasilan dan kelimpahan seringkali merupakan hasil dari organisasi yang efektif, kepemimpinan yang bijaksana, dan kerja sama antar berbagai bagian dalam suatu sistem. Ketika sebuah pemerintahan berfungsi dengan baik, dampaknya akan terasa di seluruh lapisan masyarakat, menciptakan lingkungan yang kondusif untuk pertumbuhan dan kemakmuran.
Lebih jauh lagi, fokus pada "daerah-daerah yang diberi makan" dapat mengingatkan kita pada pentingnya kepedulian terhadap kebutuhan dasar. Dalam konteks spiritual, ini bisa diartikan sebagai bagaimana kita, sebagai individu atau sebagai komunitas, menyediakan "makanan" rohani atau dukungan bagi mereka yang membutuhkan. Mengelola sumber daya yang kita miliki dengan bijak, baik itu waktu, talenta, atau materi, untuk kebaikan orang lain adalah sebuah tindakan yang mencerminkan prinsip pengelolaan yang baik dan kasih.
Kisah Salomo dan sistem administrasinya, seperti yang tercatat dalam 1 Raja-Raja 4:13, terus menjadi pelajaran berharga. Ini adalah pengingat bahwa kemakmuran sejati tidak hanya diukur dari kekayaan materi, tetapi juga dari bagaimana kekayaan tersebut dikelola dan didistribusikan untuk kebaikan bersama. Dengan perencanaan yang matang dan kepemimpinan yang bertanggung jawab, sebuah wilayah dapat menjadi subur dan diberkati, seperti daerah-daerah yang disebutkan dalam ayat ini.