"Sekarang, ya TUHAN, biarlah perkataan yang telah Kauucapkan tentang hamba-Mu dan tentang keturunannya terlaksana untuk selama-lamanya, dan lakukanlah seperti yang telah Kauucapkan."
Ayat 1 Tawarikh 17:23 adalah sebuah doa yang penuh keyakinan dan pengakuan akan kedaulatan Allah. Doa ini diucapkan oleh Daud, raja Israel yang dipilih Allah sendiri, setelah menerima janji ilahi yang begitu luar biasa. Dalam konteks pasal ini, Allah melalui Nabi Natan memberitahukan kepada Daud bahwa Dia tidak akan mengizinkan Daud mendirikan rumah bagi-Nya (bait suci), melainkan keturunannya, yaitu Salomo, yang akan membangunnya. Lebih dari itu, Allah berjanji akan menegakkan takhta keturunan Daud untuk selama-lamanya, sebuah janji mesianik yang mengarah kepada Yesus Kristus.
Kata-kata Daud dalam ayat ini mencerminkan sebuah hati yang berserah dan tunduk pada kehendak Tuhan. Dia tidak bersungut-sungut meskipun permintaannya untuk membangun bait suci tidak dikabulkan secara langsung. Sebaliknya, Daud justru bersukacita dan memuliakan Allah atas kebaikan dan janji-Nya yang besar. Ia mengakui bahwa semua yang terjadi adalah atas dasar firman Allah. Frasa "lakukanlah seperti yang telah Kauucapkan" menunjukkan kepercayaan penuh Daud bahwa Allah setia pada setiap janji-Nya. Ia tahu bahwa Allah bukan manusia yang dapat mengingkari perkataan-Nya.
Bagi kita saat ini, 1 Tawarikh 17:23 menawarkan pelajaran yang berharga tentang bagaimana seharusnya kita mendekati Tuhan. Pertama, adalah pentingnya memiliki hati yang bersyukur atas setiap kebaikan dan janji Allah, sekecil apapun itu. Kedua, adalah keyakinan bahwa Allah itu setia. Janji-janji-Nya dalam Alkitab adalah "ya" dan "Amin" dalam Kristus. Ketika kita menghadapi situasi yang sulit atau tampaknya tidak sesuai dengan harapan kita, kita diingatkan untuk tetap berpegang teguh pada firman Tuhan dan percaya bahwa Dia akan bekerja untuk kebaikan kita.
Kepercayaan Daud bukan didasarkan pada kemampuannya sendiri, melainkan pada Firman dan karakter Allah. Ini mengajarkan kita untuk menempatkan iman kita bukan pada kekuatan kita, tetapi pada kekuatan Allah yang tak terbatas. Doa ini juga menjadi penegasan akan rencana kekal Allah. Janji tentang keturunan Daud yang akan memerintah selamanya akhirnya digenapi dalam Yesus Kristus, Raja di atas segala raja. Melalui Dia, kita yang percaya kepada-Nya juga memiliki janji kehidupan kekal.
Marilah kita meneladani Daud dalam doa kita. Ketika kita memohon sesuatu kepada Tuhan, atau ketika Dia memberikan janji-janji-Nya kepada kita melalui Alkitab, kita dapat berdoa dengan keyakinan seperti Daud: "Biarlah perkataan-Mu terlaksana, ya Tuhan, dan lakukanlah seperti yang telah Kauucapkan." Dengan iman yang teguh, kita mempercayakan masa depan kita di tangan Allah yang Mahabaik dan Mahasetia.
Sumber: Alkitab SABDA