Kitab Tawarikh dalam Alkitab mencatat silsilah keluarga dan sejarah penting bangsa Israel. Bagian ini, khususnya dalam pasal 6, memberikan perhatian mendalam pada kaum Lewi, yang dipilih oleh Allah untuk melayani di Kemah Suci dan kemudian di Bait Suci. Ayat 1 Tawarikh 6:18 memperkenalkan bagian dari silsilah ini, menyebutkan tiga putra Lewi: Gersom, Kohath, dan Merari. Ini adalah titik awal untuk memahami peran dan tanggung jawab yang diwariskan dalam garis keturunan mereka.
Fokus pada Kohath sangat penting karena dari sanalah lahir tokoh-tokoh kunci seperti Amram, Izhar, Hebron, dan Uzziel. Amram, yang menikah dengan Yokhebed, adalah ayah dari Musa, Harun, dan Miryam. Kehadiran mereka dalam silsilah ini menggarisbawahi hubungan erat antara pelayanan Lewi dan kepemimpinan rohani bangsa Israel. Harun, sebagai Imam Besar pertama, berasal dari garis keturunan Kohath, menyoroti pentingnya keluarga ini dalam mendirikan dan memelihara ibadah kepada Tuhan.
Kaum Lewi memiliki tugas yang spesifik dan mulia. Mereka tidak mendapatkan bagian tanah warisan seperti suku-suku Israel lainnya, karena panggilan mereka adalah untuk melayani Tuhan dan umat-Nya. Tugas mereka mencakup berbagai aspek, mulai dari mengangkut dan menjaga Kemah Suci, menyanyikan pujian di hadirat Tuhan, hingga mengajarkan hukum Allah kepada bangsa Israel. Silsilah ini membantu kita memahami bagaimana struktur keluarga dan keturunan berperan dalam penugasan fungsi-fungsi pelayanan ini.
Dalam konteks peribadatan, keluarga Kohath memegang peran yang sangat krusial. Mereka bertanggung jawab atas barang-barang tersuci dalam Kemah Suci, termasuk Tabut Perjanjian, mezbah korban bakaran, dan mezbah pembakaran ukupan. Tugas ini membutuhkan kesucian dan ketelitian yang luar biasa, karena menyentuh benda-benda kudus ini tanpa persiapan yang tepat dapat berakibat fatal. Oleh karena itu, pemahaman yang jelas tentang garis keturunan dan tanggung jawab yang diamanahkan sangatlah vital.
Ayat 1 Tawarikh 6:18, meskipun singkat, membuka jendela kepada tatanan ibadah Israel kuno dan peran penting kaum Lewi di dalamnya. Ini menunjukkan bagaimana Allah mengatur segala sesuatu dengan cermat, bahkan dalam pemilihan keluarga yang akan mengemban tugas pelayanan-Nya. Mempelajari silsilah ini mengingatkan kita akan pentingnya kesetiaan dalam melayani Tuhan dan bagaimana panggilan tersebut seringkali diwariskan dari generasi ke generasi, diperlengkapi oleh karunia dan tanggung jawab yang diberikan.