Ayat 1 Tawarikh 7:21 membawa kita pada detail silsilah suku Efraim, salah satu dari dua belas suku Israel. Ayat ini secara spesifik menyebutkan nama-nama keturunan Efraim, anak dari Yusuf. Pentingnya ayat ini bukan hanya sekadar daftar nama, tetapi juga memberikan gambaran tentang keberlanjutan dan identitas sebuah kaum dalam sejarah Israel.
Nama-nama seperti Sutelah, Bered, Tahat, Ahia, Laeda, Gereja, Ezer, dan Yosua mungkin terdengar asing bagi banyak orang awam. Namun, bagi para sarjana Alkitab dan mereka yang mendalami silsilah bangsa Israel, nama-nama ini adalah bagian dari peta genetik dan sejarah yang membentuk umat pilihan Allah. Keturunan yang disebutkan di sini adalah bagian dari warisan Efraim, yang kemudian bersama dengan suku Manasye membentuk setengah dari suku keturunan Yusuf.
Efraim sendiri adalah anak bungsu Yusuf, namun ia diberkati lebih dahulu oleh Yakub, ayahnya, yang mendahului kakaknya, Manasye, dalam berkat. Ini menunjukkan bahwa dalam pandangan ilahi, urutan kelahiran tidak selalu menentukan kebesaran atau peran dalam rencana Allah. Suku Efraim kemudian menjadi salah satu suku yang paling dominan dan kuat di antara suku-suku Israel, bahkan nama Efraim sering digunakan sebagai sinonim untuk seluruh Kerajaan Israel Utara setelah perpecahan.
Penyebutan nama-nama keturunan ini dalam Tawarikh menekankan pentingnya memelihara ingatan akan leluhur. Dalam budaya kuno, silsilah adalah fondasi identitas. Mengetahui siapa leluhur seseorang berarti mengetahui tempatnya dalam komunitas, dalam perjanjian dengan Allah, dan dalam sejarah keselamatan. Ayat ini, bersama dengan ayat-ayat silsilah lainnya, mengingatkan kita bahwa setiap individu memiliki tempatnya sendiri dalam gambaran besar rencana Allah.
Keberadaan Yosua dalam daftar ini juga patut dicatat. Yosua bin Nun adalah pemimpin besar setelah Musa, yang memimpin bangsa Israel memasuki Tanah Perjanjian. Meskipun dalam konteks ayat ini Yosua mungkin bukan Yosua bin Nun, tetapi penyebutan nama yang sama pada masa awal silsilah Efraim ini bisa menjadi pengingat akan peran penting yang kelak akan dimainkan oleh keturunan Efraim dalam sejarah penebusan Israel. Ayat ini memberikan gambaran tentang akar-akar sejarah dan kekuatan yang terkumpul dalam suku Efraim.
Mempelajari silsilah seperti ini mengajarkan kita tentang kesetiaan Allah dalam memenuhi janji-Nya untuk melestarikan keturunan Israel, meskipun mereka mengalami berbagai pergumulan dan perubahan zaman. Setiap nama adalah bukti kehidupan, perjuangan, dan keberadaan yang diperhitungkan dalam catatan kekal. 1 Tawarikh 7:21 adalah pengingat bahwa di balik angka dan cerita besar, ada individu-individu yang membentuk jalinan sejarah ilahi.