1 Tawarikh 9:21

"Dan Obedia bin Mikael menjadi kepala kaum-kaum leluhur Asaf; ia dan saudara-saudaranya, yang bertugas menjaga pintu-pintu rumah TUHAN."

Ilustrasi penjaga gerbang Bait Allah Pelayanan di Gerbang Rumah TUHAN

Tanggung Jawab dan Dedikasi

Ayat 1 Tawarikh 9:21 menyoroti sebuah aspek penting dari kehidupan di sekitar Bait Allah: penjagaan. Obedia, seorang keturunan Asaf, memegang peran sebagai kepala kaum leluhurnya yang bertugas menjaga pintu-pintu rumah TUHAN. Ini bukanlah tugas yang remeh. Penjagaan pintu-pintu ini bukan sekadar tugas keamanan fisik, tetapi juga merupakan bagian integral dari kelancaran dan kesakralan ibadah yang berlangsung di dalam.

Dalam konteks Bait Allah, menjaga pintu berarti memastikan hanya mereka yang berhak masuk yang diizinkan, menjaga ketertiban, dan mungkin juga mengawasi persembahan serta barang-barang berharga yang ada di dalamnya. Para penjaga ini, termasuk keluarga Obedia, adalah garda terdepan yang memastikan tempat suci itu tetap terjaga kehormatannya. Ini menunjukkan adanya struktur organisasi yang terperinci di dalam pelayanan Bait Allah, di mana setiap kelompok memiliki tanggung jawab spesifiknya.

Keluarga dan Pelayanan

Menariknya, ayat ini secara eksplisit menyebutkan "ia dan saudara-saudaranya". Hal ini menggarisbawahi pentingnya kerja sama keluarga dalam menjalankan tugas pelayanan. Dalam budaya dan tradisi kuno, keluarga seringkali menjadi unit utama dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dan keagamaan. Peran sebagai penjaga pintu ini diwariskan atau dijalankan bersama oleh anggota keluarga, yang menunjukkan rasa tanggung jawab kolektif dan kesatuan dalam melayani TUHAN.

Ayat ini memberikan gambaran bahwa kehidupan di Yerusalem, khususnya di sekitar Bait Allah, sangat terstruktur dan penuh dengan berbagai macam tugas pelayanan. Mulai dari para imam yang mempersembahkan korban, orang Lewi yang memainkan musik dan memelihara rumah ibadah, hingga penjaga pintu seperti Obedia dan kaumnya, semuanya berkontribusi pada keutuhan dan fungsi Bait Allah. Dedikasi mereka, meskipun mungkin terlihat sederhana dari luar, sangat krusial bagi kelangsungan ibadah dan pemeliharaan kesucian tempat itu.

Makna Kontemporer

Meskipun konteksnya adalah sejarah kuno, prinsip di balik ayat ini memiliki relevansi yang mendalam bagi kehidupan beragama masa kini. Pelayanan kepada Tuhan tidak selalu berupa tugas-tugas besar yang terlihat mencolok. Banyak sekali "penjaga pintu" dalam komunitas iman kita, yaitu mereka yang menjalankan tugas-tugas pendukung yang krusial, yang menjaga agar ibadah dapat berjalan lancar, rumah ibadah terpelihara, dan komunitas tetap terawat.

Keluarga Obedia mengajarkan kita tentang pentingnya dedikasi, tanggung jawab, dan kerja sama dalam melayani. Setiap orang dipanggil untuk menggunakan talenta dan posisi mereka, sekecil apapun itu, untuk kemuliaan Tuhan dan kebaikan sesama. Kesetiaan dalam menjalankan tugas-tugas sehari-hari, menjaga integritas, dan bekerja sama dalam tim adalah cerminan dari semangat pelayanan yang diajarkan dalam Kitab Suci.