Mazmur 110:5 - Kekuatan Ilahi yang Tak Tergoyahkan

"TUHAN ada di sebelah kanan-Mu; Ia meremukkan raja-raja pada hari murka-Nya."

Ayat ini dari Mazmur 110:5 adalah sebuah pernyataan yang kuat tentang kuasa dan otoritas ilahi. Kata-kata ini sering ditafsirkan sebagai gambaran Mesias, yang duduk di sebelah kanan Allah, menunjukkan posisi kehormatan dan kekuasaan. Mazmur ini bukan hanya sekadar pujian bagi seorang raja, tetapi lebih dalam lagi, menunjuk pada otoritas yang melampaui kekuasaan duniawi. Konteks ilahi yang kuat tersirat di dalamnya, di mana "murka-Nya" bukanlah kemarahan yang sembrono, melainkan keadilan ilahi yang menegakkan kebenaran dan menghancurkan kekuatan yang melawan kehendak-Nya. Frasa "meremukkan raja-raja" menyiratkan kemenangan mutlak atas segala bentuk perlawanan. Ini bukan kemenangan yang diperoleh melalui strategi militer biasa, melainkan melalui campur tangan ilahi yang dahsyat. Bagi umat beriman, ayat ini memberikan penghiburan dan jaminan bahwa pada akhirnya, kebaikan dan keadilan ilahi akan berkuasa. Di tengah gejolak dunia yang seringkali terasa tidak adil, Mazmur 110:5 mengingatkan kita bahwa ada otoritas tertinggi yang memegang kendali. Penempatan "di sebelah kanan-Mu" memiliki makna simbolis yang mendalam. Dalam budaya kuno, posisi di sebelah kanan seorang raja atau pemimpin menunjukkan kepercayaan, kehormatan, dan kekuasaan yang signifikan. Oleh karena itu, ayat ini menegaskan kemuliaan dan kuasa Mesias yang diutus. Ini bukan hanya tentang kekuatan, tetapi juga tentang legitimasi ilahi atas otoritas tersebut. Memahami Mazmur 110:5 mengundang kita untuk merenungkan sifat kekuasaan yang sejati. Kekuasaan ilahi tidak hanya bersifat menghancurkan musuh, tetapi juga bersifat membangun dan memulihkan. Keadilan yang ditegakkan oleh Tuhan membawa ketertiban dan kedamaian. Ayat ini juga dapat dilihat sebagai janji pengharapan bahwa segala kejahatan dan penindasan pada akhirnya akan dihancurkan oleh kekuatan ilahi. Ini adalah sumber keberanian dan keteguhan iman bagi banyak orang di sepanjang sejarah, yang menyaksikan bagaimana kekuatan yang tampak besar dapat runtuh di hadapan kehendak Tuhan. Ayat ini terus bergema sebagai pengingat akan janji kemenangan akhir dan kehadiran Tuhan yang tak tergoyahkan di sisi umat-Nya.