1 Tawarikh 9:36

"Dan ternak mereka, kuda, bagal, unta, dan keledai, semuanya empat kali lipat."

Simbol keturunan Lewi dan kekayaan yang diberkati

Ayat dari Kitab 1 Tawarikh pasal 9, ayat 36, menyajikan gambaran yang spesifik mengenai jumlah ternak yang dimiliki oleh keluarga-keluarga yang disebutkan sebelumnya. Ayat ini, meskipun singkat, memberikan petunjuk penting tentang kekayaan dan kelimpahan yang dinikmati oleh umat Tuhan, khususnya mereka yang memiliki peran dalam pelayanan dan kehidupan di sekitar Yerusalem pasca pembuangan. Penting untuk dicatat bahwa ayat ini muncul dalam konteks silsilah dan daftar keturunan, menunjukkan bahwa pencatatan detail semacam ini adalah bagian integral dari pemahaman identitas dan warisan bangsa Israel.

Perincian jumlah ternak seperti "kuda, bagal, unta, dan keledai, semuanya empat kali lipat" menggarisbawahi nilai ekonomis dan praktis dari hewan-hewan ini pada masa itu. Kuda dan bagal digunakan untuk transportasi dan perang, unta untuk perjalanan jarak jauh di daerah kering, dan keledai untuk tugas-tugas pertanian dan membawa barang. "Empat kali lipat" mungkin merujuk pada peningkatan yang signifikan dari jumlah sebelumnya, atau bisa jadi merupakan ungkapan kiasan untuk kelimpahan yang luar biasa. Apapun interpretasinya, ayat ini menggambarkan berkat material yang diterima.

Keluarga-keluarga yang dicatat dalam pasal ini, terutama yang berasal dari suku Lewi dan Benyamin, memegang peran penting dalam pembangunan kembali Bait Suci dan kehidupan keagamaan di Yerusalem. Keturunan Lewi, khususnya, ditugaskan untuk melayani di Bait Suci, memainkan peran penting dalam ibadah, musik, dan pemeliharaan. Kelimpahan ternak yang mereka miliki dapat diartikan sebagai tanda bahwa Tuhan memberkati kesetiaan mereka dalam menjalankan tugas-tugas ilahi. Ini adalah refleksi dari janji-janji dalam Taurat mengenai berkat bagi mereka yang taat kepada Tuhan.

Penting untuk memahami ayat ini dalam perspektif yang lebih luas dari Kitab Tawarikh. Kitab ini berfokus pada keabsahan garis keturunan raja-raja Daud dan Salomo, serta pembangunan dan pemeliharaan Bait Suci di Yerusalem. Dengan merinci silsilah dan kepemilikan, penulis Tawarikh ingin menunjukkan kontinuitas dan legitimasi umat Allah serta berkat yang menyertai mereka yang tetap setia pada perjanjian. Ayat 1 Tawarikh 9:36, dengan demikian, berfungsi sebagai bukti fisik dari kelimpahan yang diberikan Tuhan sebagai hasil dari ketaatan dan pelayanan yang setia. Ini mengajarkan bahwa kesetiaan kepada Tuhan seringkali disertai dengan berkat dalam kehidupan sehari-hari.

Meskipun fokus utamanya adalah pada aspek spiritual dan keagamaan, ayat ini juga mengingatkan kita bahwa Tuhan peduli dengan kesejahteraan umat-Nya secara menyeluruh. Kelimpahan yang digambarkan oleh kepemilikan ternak yang berlipat ganda menunjukkan bahwa berkat Tuhan tidak hanya terbatas pada aspek rohani, tetapi juga mencakup berkat jasmani dan material. Ini memberikan dorongan bagi pembaca untuk tetap setia pada panggilan Tuhan, dengan keyakinan bahwa kesetiaan tersebut akan membawa berkat yang berlimpah dalam berbagai aspek kehidupan.