"Aku menulis kepada kamu, bapa-bapa, karena kamu telah mengenal Dia yang dari semula ada."
Rasul Yohanes dalam suratnya yang pertama, pasal 2 ayat 13, menyapa para bapa rohani dengan kata-kata yang penuh wibawa dan kepastian. Ia menulis kepada mereka karena mereka telah mengenal Kristus, Dia yang telah ada sejak kekal. Pengenalan ini bukanlah sekadar pengetahuan intelektual, melainkan sebuah relasi yang mendalam, sebuah perjumpaan pribadi dengan sumber kehidupan dan kebenaran itu sendiri. Bagi para bapa rohani, pengalaman ini menjadi fondasi kokoh dalam perjalanan iman mereka. Mereka telah berdiri teguh, menyaksikan karya dan kasih Allah yang telah terungkap sepanjang sejarah, dan yang puncaknya adalah dalam diri Yesus Kristus.
Di tengah turbulensi dunia, penuh dengan godaan dan ajaran sesat, Yohanes mengingatkan kembali para pembacanya akan akar iman mereka. Ayat ini juga mencakup pengakuan atas keberadaan "anak-anak muda" dan "bapa-bapa" dalam komunitas iman, yang menunjukkan dinamika pertumbuhan dan kematangan rohani. Para anak muda, yang baru saja memulai perjalanan iman, diberikan dorongan semangat dan pengingat akan kemenangan yang telah mereka raih melalui iman kepada Kristus. Mereka telah mengalahkan yang jahat, sebuah pencapaian yang luar biasa yang seringkali dilupakan di tengah tantangan sehari-hari. Kemenangan ini bukanlah hasil kekuatan mereka sendiri, melainkan karena mereka bersatu dengan Kristus, yang telah mengalahkan maut dan kuasa kegelapan.
Lebih jauh lagi, Yohanes menekankan pentingnya tetap berakar pada firman Tuhan. Pengenalan kepada Kristus adalah sebuah proses yang berkelanjutan. Ini bukan hanya tentang pengalaman awal, tetapi tentang bagaimana pengalaman itu membentuk kehidupan sehari-hari. Dunia, dengan segala pesonanya yang fana dan seringkali menyesatkan, terus menawarkan alternatif yang menarik, namun jauh dari kebenaran kekal. Ajaran-ajaran yang menyimpang dari Injil asli dapat mengaburkan pandangan dan melemahkan iman, terutama bagi mereka yang belum sepenuhnya matang dalam pemahaman spiritual mereka. Oleh karena itu, penting bagi setiap orang percaya untuk senantiasa kembali kepada sumber kebenaran, yaitu firman Tuhan yang tertulis dan pribadi Kristus yang hidup.
Pesan 1 Yohanes 2:13 adalah panggilan untuk bersukacita dalam kasih karunia Allah yang telah diberikan kepada kita melalui Kristus. Ini adalah pengingat bahwa kita telah diberi kuasa untuk hidup dalam kemenangan, mengalahkan godaan dunia dan tipu daya kejahatan. Para bapa rohani menjadi teladan bagi generasi yang lebih muda, berbagi hikmat dan pengalaman mereka, sementara anak-anak muda membawa semangat dan keberanian baru dalam iman. Dalam kesatuan ini, gereja terus bertumbuh, semakin dalam mengenal Dia yang dari semula ada, dan semakin teguh berdiri dalam kasih-Nya di tengah dunia yang berubah. Marilah kita merenungkan kebenaran ini dan memperbaharui komitmen kita untuk hidup sesuai dengan firman-Nya, senantiasa bersukacita dalam kemenangan Kristus yang telah dianugerahkan kepada kita.