2 Korintus 11 28: Beban Harian Pelayanan

"Selain dari hal-hal lain itu, aku diserang hari-hari dengan kegelisahan karena semua jemaat."

Ayat 2 Korintus 11:28 memberikan gambaran yang jujur dan mendalam tentang perjuangan para pelayan Tuhan. Di tengah berbagai tantangan, penganiayaan, dan serangan dari pihak luar, Rasul Paulus mengungkapkan sebuah beban internal yang tak kalah berat: "Selain dari hal-hal lain itu, aku diserang hari-hari dengan kegelisahan karena semua jemaat." Kalimat ini bukan sekadar keluhan, melainkan sebuah pengakuan akan tanggung jawab besar yang dirasakannya terhadap gereja-gereja yang ia layani.

Kegelisahan yang diungkapkan Paulus bukan berasal dari ketakutan pribadi, melainkan dari kepedulian yang mendalam terhadap keselamatan dan pertumbuhan rohani setiap orang percaya. Ia melihat tantangan-tantangan yang dihadapi jemaat, kerentanan mereka terhadap ajaran sesat, serta perjuangan mereka dalam kehidupan sehari-hari. Beban ini membebani hatinya, membuatnya senantiasa memikirkan dan mendoakan mereka.

Dalam konteks pelayanan kekristenan, beban yang dirasakan oleh seorang hamba Tuhan sering kali bersifat multidimensional. Ada beban misi untuk memberitakan Injil, beban untuk mendidik dan memperlengkapi jemaat, beban untuk menjaga kemurnian ajaran, serta beban untuk menjadi teladan yang baik. Terlebih lagi, ada beban untuk menghadapi pergumulan pribadi para jemaat, baik itu masalah keluarga, keuangan, kesehatan, maupun rohani.

Kegelisahan yang dialami Paulus juga mengingatkan kita bahwa pelayanan yang sejati bukanlah sekadar kegiatan rutin atau penampilan di depan publik. Pelayanan yang sejati melibatkan hati yang terbeban, yang merasakan sakit dan sukacita umat yang dilayaninya. Ini adalah sebuah panggilan yang menuntut pengorbanan, doa yang tak henti-hentinya, dan kewaspadaan yang terus-menerus.

Bagi kita yang mungkin tidak terlibat langsung dalam pelayanan penuh waktu, ayat ini tetap memiliki relevansi. Kita semua dipanggil untuk menjadi bagian dari tubuh Kristus, yang berarti kita memiliki tanggung jawab satu sama lain. Memiliki kepedulian terhadap sesama orang percaya, mendoakan mereka, serta memberikan dukungan adalah wujud dari "kegelisahan" yang sehat dan sesuai dengan kehendak Tuhan. Memahami beban yang dirasakan oleh mereka yang melayani di garis depan juga dapat mendorong kita untuk memberikan dukungan yang lebih besar, baik dalam doa maupun materi.

Pada akhirnya, 2 Korintus 11:28 menjadi pengingat yang kuat tentang sifat pelayanan Kristen yang sejati. Pelayanan yang didorong oleh kasih, kepedulian, dan tanggung jawab yang mendalam terhadap umat Tuhan. Kegelisahan yang digambarkan Paulus bukanlah tanda kelemahan, melainkan bukti dari kesetiaan dan cinta yang mendalam terhadap Kristus dan gereja-Nya.