Ia juga memukul kalah orang Filistin sampai ke Gaza dan daerah sekitarnya, dari menara pengawal sampai kota yang berkubu.
Ayat 2 Raja-raja 18:8 ini menceritakan tentang keberhasilan Raja Hizkia dalam membebaskan kerajaannya dari ancaman asing. Pada masa itu, Kerajaan Israel telah terpecah menjadi dua, yaitu Israel Utara yang kemudian jatuh ke tangan Asiria, dan Yehuda (kerajaan selatan) yang diperintah oleh Raja Hizkia. Bangsa Filistin, yang mendiami pesisir barat daya Kanaan, merupakan musuh bebuyutan bangsa Israel selama berabad-abad. Mereka seringkali menjadi momok yang mengancam keamanan dan stabilitas Yehuda.
Di bawah kepemimpinan Hizkia, Yehuda mengalami periode pemulihan spiritual dan militer. Hizkia dikenal sebagai raja yang saleh, yang berupaya menyingkirkan berhala-berhala dan mengembalikan ibadah kepada TUHAN Yang Maha Esa. Tindakan spiritual ini ternyata diikuti dengan keberhasilan militer yang luar biasa. Ayat ini menegaskan bahwa Hizkia tidak hanya bertahan, tetapi juga mampu menyerang dan mengalahkan bangsa Filistin hingga ke wilayah mereka, bahkan sampai ke kota Gaza yang terkenal sebagai salah satu kota kuat mereka. Kemenangan ini bukan sekadar perebutan wilayah, melainkan juga pemulihan otoritas dan kedaulatan Yehuda atas daerah-daerah yang sebelumnya dikuasai atau terancam oleh bangsa Filistin.
Keberhasilan Raja Hizkia tidak bisa dilepaskan dari kepercayaannya kepada TUHAN. Alkitab seringkali mengajarkan bahwa kemenangan dan perlindungan umat-Nya datang dari kedaulatan dan kuasa ilahi. Dalam menghadapi musuh yang kuat seperti Asiria (yang juga disebutkan dalam pasal yang sama sebagai ancaman besar bagi Hizkia), Hizkia senantiasa bersandar pada TUHAN. Kemenangan atas Filistin ini menjadi bukti nyata bahwa ketika seorang pemimpin dan umatnya kembali kepada Allah, mereka akan diberkati dengan kekuatan dan keamanan.
Ayat ini memberikan pelajaran penting tentang bagaimana iman yang teguh kepada Allah dapat membawa kemenangan, tidak hanya dalam peperangan fisik tetapi juga dalam perjuangan hidup. Sejarah Raja Hizkia mengingatkan kita bahwa komitmen terhadap kebenaran dan ketaatan kepada firman Tuhan adalah fondasi yang kokoh untuk menghadapi berbagai tantangan. Mengalahkan musuh "sampai ke Gaza dan daerah sekitarnya, dari menara pengawal sampai kota yang berkubu" menyimbolkan sebuah pembebasan yang menyeluruh dan kemenangan yang tuntas. Ini adalah gambaran tentang bagaimana Allah dapat memulihkan umat-Nya dan memberi mereka kemenangan atas segala bentuk penindasan dan ancaman, jika mereka mau berserah dan taat kepada-Nya.
Simbol kemenangan iman dan kedaulatan Allah.