Kitab 2 Raja-raja, pasal 21 ayat 14, seringkali dibaca dalam konteks ritual Paskah atau perayaan penting lainnya dalam tradisi Israel kuno. Ayat ini berbunyi, "Dan TUHAN berfirman kepada Musa: 'Katakanlah kepada seluruh jemaah Israel: Pada hari kesepuluh bulan ini, hendaklah masing-masing mengambil seekor domba, menurut kaum keluarga, seekor domba untuk tiap-tiap rumah tangga." Meskipun terkesan sederhana, ayat ini menyimpan makna yang mendalam tentang ketaatan, perlindungan ilahi, dan kekuatan perjanjian antara Tuhan dan umat-Nya. Ayat ini menjadi saksi bisu dari sebuah instruksi yang diberikan kepada Musa, mempersiapkan bangsa Israel untuk sebuah momen krusial dalam sejarah mereka.
Instruksi ini bukan sekadar serangkaian aturan teknis, melainkan fondasi dari sebuah perayaan yang akan menjadi pengingat abadi atas tindakan penyelamatan Tuhan. Pemilihan domba, hewan yang seringkali melambangkan kepolosan dan pengorbanan, memiliki signifikansi teologis yang kaya. Setiap keluarga, dari yang terkecil hingga yang terbesar, diinstruksikan untuk mempersiapkan satu ekor domba. Ini menekankan bahwa setiap individu dan setiap unit keluarga memiliki peran penting dalam ketaatan kepada firman Tuhan. Tidak ada yang dikecualikan; kesatuan dan partisipasi kolektif adalah kunci.
Konteks sejarah di balik ayat ini adalah pelepasan bangsa Israel dari perbudakan di Mesir. Setiap domba yang dipilih pada tanggal 10 bulan Nisan ini akan dikorbankan pada tanggal 14 bulan yang sama. Darah domba yang dipercikkan pada tiang pintu rumah akan menjadi tanda bagi malaikat maut untuk "melewati" rumah-rumah orang Israel, sementara rumah orang Mesir akan ditimpa murka ilahi. Peristiwa ini, yang dikenal sebagai Paskah, adalah momen transformatif yang menandai lahirnya bangsa Israel sebagai umat yang merdeka di bawah perjanjian dengan Tuhan. Instruksi dalam 2 raja raja 21 14 adalah langkah persiapan penting untuk peristiwa monumental ini.
Lebih dari sekadar kisah penyelamatan fisik, ayat ini mengajarkan tentang pentingnya kesiapan dan iman. Bangsa Israel harus dengan setia mengikuti setiap detail instruksi. Ketaatan bukan hanya dalam hal mengambil domba, tetapi juga dalam memahami makna di baliknya. Ini adalah persiapan untuk sebuah lompatan iman, sebuah kepercayaan penuh pada janji Tuhan untuk melindungi dan membebaskan mereka. Perintah untuk mengambil domba pada hari kesepuluh memberikan waktu bagi keluarga untuk memilih hewan yang terbaik, memeriksa kesehatannya, dan mempersiapkannya dengan hati-hati. Proses ini menumbuhkan rasa tanggung jawab dan penghargaan terhadap karunia penyelamatan yang akan datang.
Makna 2 raja raja 21 14 terus bergema hingga kini, terutama bagi umat beriman. Dalam teologi Kristen, Paskah dan domba Paskah dipandang sebagai bayangan atau nubuat tentang Yesus Kristus, yang disebut sebagai "Anak Domba Allah" yang menghapus dosa dunia. Pengorbanan-Nya di kayu salib adalah pengorbanan sempurna yang memberikan penebusan kekal bagi umat manusia. Seperti domba Paskah yang darahnya melindungi keluarga Israel, kematian dan kebangkitan Kristus memberikan perlindungan spiritual dan kehidupan baru bagi mereka yang percaya.
Ayat ini mengingatkan kita bahwa perjanjian Tuhan selalu melibatkan respons dari pihak manusia. Perjanjian tersebut bukanlah kontrak satu arah, melainkan undangan untuk berpartisipasi dalam rencana ilahi melalui iman dan ketaatan. Persiapan yang diminta dalam ayat ini adalah sebuah tindakan ketaatan yang didasari oleh kepercayaan pada janji-Nya. Dengan demikian, 2 raja raja 21 14 bukan hanya sebuah ayat dari masa lalu, tetapi sebuah pesan abadi tentang pentingnya iman, ketaatan, dan pengingat akan karya penyelamatan Tuhan yang terus menerus memperbarui perjanjian-Nya dengan kita.