2 Raja-raja 22:15 - Seruan Kenabian yang Menggetarkan

"Pergilah, sampaikanlah firman ini kepada raja yang mengutus kamu mencari TUHAN, katakanlah kepadanya: Beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Mengenai perkataan-perkataan yang kamu dengar itu,"
Ikon pesan dari surga yang dikirimkan kepada raja

Ayat 2 raja raja 22 15 membawa kita ke momen krusial dalam sejarah Israel, sebuah episode yang penuh dengan kesungguhan rohani dan penyerahan diri kepada firman Tuhan. Raja Yosia, seorang penguasa yang dikenal taat, sedang dalam proses pemulihan Bait Suci ketika kitab Taurat ditemukan. Penemuan ini memicu serangkaian tindakan yang berakar pada keinginan untuk kembali kepada hukum Tuhan. Ketika ayat ini diucapkan oleh Nabi Hulda, sebuah pesan yang luar biasa disampaikan, menyoroti betapa pentingnya mendengarkan dan menanggapi perkataan Allah, bahkan ketika itu datang melalui perantara.

Nabi Hulda, seorang perempuan yang diberikan otoritas kenabian, ditugaskan untuk menyampaikan firman Tuhan kepada raja. Ia bukan sekadar penyampai pesan, melainkan seorang saluran ilahi yang dipercayai oleh Allah untuk mengungkapkan kehendak-Nya kepada umat-Nya, bahkan kepada pemimpin tertinggi. Perintah yang diberikan kepada Hulda sangat spesifik: "Pergilah, sampaikanlah firman ini kepada raja yang mengutus kamu mencari TUHAN." Ini menekankan bahwa raja Yosia tidak hanya melakukan pekerjaan fisik, tetapi juga sedang secara aktif mencari Tuhan. Pencarian ini membutuhkan jawaban yang datang langsung dari Sumber Kehidupan itu sendiri.

Firman yang disampaikan, "Beginilah firman TUHAN, Allah Israel," adalah pengukuhan otoritas ilahi di balik pesan tersebut. Ini bukan sekadar nasihat manusia, bukan pula interpretasi pribadi, melainkan wahyu langsung dari Allah. Nama "Allah Israel" mengingatkan pada perjanjian yang telah dibuat Allah dengan umat pilihan-Nya. Konteks penemuan kitab Taurat di tengah kerusakan Bait Suci menunjukkan bahwa Israel telah menyimpang dari jalan Tuhan. Pesan ini menjadi seruan untuk pertobatan dan kepatuhan.

Frasa "Mengenai perkataan-perkataan yang kamu dengar itu," menyiratkan bahwa pesan yang akan disampaikan lebih lanjut berkaitan langsung dengan apa yang telah didengar oleh para utusan raja. Ini bisa merujuk pada perkataan Tuhan yang telah diwahyukan melalui Hulda, atau bahkan mungkin juga merujuk pada firman-firman yang ada dalam kitab yang baru ditemukan. Apapun interpretasinya, intinya adalah bahwa Tuhan ingin umat-Nya, dimulai dari raja, untuk memberikan perhatian penuh dan menindaklanjuti apa yang Dia firmankan. Ini adalah panggilan untuk mendengarkan dengan hati yang terbuka, bukan hanya dengan telinga, tetapi dengan seluruh keberadaan.

Kisah ini mengajarkan kita pentingnya keseriusan dalam mencari Tuhan dan ketundukan total kepada firman-Nya. Dalam kehidupan modern, kita juga dipanggil untuk mencari Tuhan dan mendengar suara-Nya melalui Alkitab, doa, dan komunitas rohani. Ayat 2 raja raja 22 15 mengingatkan bahwa ketika Tuhan berbicara, itu adalah undangan untuk merespons dengan penuh hormat dan ketaatan, karena di dalam ketaatan itulah terdapat berkat dan pemulihan sejati.