2 Raja-raja 4:36

"Kemudian ia bangkit, pergi mendapatkan ibunya, dan berkata: 'Panggil budak itu, anak perempuan Sunem itu, dan dia harus kembali.' Maka ia berkata: 'Ia sudah pulang.'"
Ilustrasi orang-orang yang bersukacita dan bersyukur atas mukjizat. Kabar Gembira!

Kisah yang tertulis dalam 2 Raja-raja 4:36 adalah sebuah momen penting yang menunjukkan campur tangan ilahi dalam kehidupan manusia. Ayat ini menjadi penutup dari serangkaian peristiwa dramatis yang melibatkan Elisa, seorang nabi Tuhan, dan seorang perempuan Sunem yang saleh. Peristiwa ini berawal dari kematian tragis anak laki-laki perempuan Sunem tersebut. Dalam situasi keputusasaan yang mendalam, perempuan ini menunjukkan ketabahan luar biasa. Alih-alih meratap dan menyalahkan, ia segera mencari pertolongan pada hamba Tuhan, nabi Elisa.

Tindakan perempuan Sunem untuk mencari Elisa menunjukkan imannya yang teguh. Ia tidak mencari solusi duniawi semata, tetapi meyakini bahwa melalui hamba Tuhan, ada harapan bagi keluarganya. Elisa, dengan kuasa yang dianugerahkan Tuhan, pergi ke rumah perempuan itu. Dengan penyertaan ilahi, ia meletakkan dirinya di atas anak yang telah meninggal, berdoa, dan menelusuri tubuhnya. Keajaiban terjadi ketika anak itu hidup kembali, batuk tujuh kali, dan membuka matanya. Peristiwa ini adalah bukti nyata bahwa kematian dapat dikalahkan oleh kuasa Tuhan.

Kembalinya Kehidupan dan Kegembiraan

Ayat 2 Raja-raja 4:36 kemudian menggambarkan respons dari perempuan Sunem. Setelah mengetahui bahwa anaknya telah kembali hidup, ia "bangkit, pergi mendapatkan ibunya, dan berkata: 'Panggil budak itu, anak perempuan Sunem itu, dan dia harus kembali.'" Respons ini mungkin terdengar membingungkan sekilas, namun dalam konteks budaya dan kronologi peristiwa, ini bisa diartikan sebagai upaya sang ibu untuk memastikan anaknya benar-benar kembali ke dalam rumah tangga mereka, dan kemudian ia memberitahukan kabar gembira itu kepada seluruh keluarga atau bahkan kepada orang-orang terdekat yang mungkin telah ikut berduka. Kata-kata terakhirnya, "Ia sudah pulang," menegaskan bahwa kehidupan dan kehadiran anaknya telah sepenuhnya kembali.

Kisah ini lebih dari sekadar cerita tentang pemulihan fisik. Ia adalah gambaran tentang harapan yang terus-menerus, tentang kebaikan Tuhan yang tidak terbatas, dan tentang janji-Nya untuk memulihkan apa yang telah hilang. Perempuan Sunem mengalami pemulihan bukan hanya pada anaknya, tetapi juga pada kedamaian dan kegembiraan dalam keluarganya. Ia yang awalnya merasakan kepedihan mendalam kini bisa merasakan kembali sukacita dari kehadiran buah hatinya.

Dalam kehidupan modern, kita mungkin tidak mengalami mukjizat sejelas ini, namun prinsip-prinsipnya tetap berlaku. Kita seringkali menghadapi situasi yang terasa seperti kematian rohani, kehilangan harapan, atau kegagalan yang mendalam. Namun, kisah ini mengajarkan kita untuk tetap percaya dan mencari campur tangan Tuhan. Seperti perempuan Sunem, iman kita yang teguh, doa yang tulus, dan kepercayaan pada kuasa-Nya dapat membawa pemulihan, kebangkitan, dan kegembiraan yang baru dalam hidup kita. 2 Raja-raja 4:36 mengingatkan kita bahwa bagi Tuhan, tidak ada yang mustahil, dan Ia sanggup memulihkan segalanya.