2 Tawarikh 13:5

"Tidakkah kamu tahu, bahwa TUHAN, Allah Israel, telah memberikan kerajaan kepada Daud dan keturunannya untuk selama-lamanya dengan perjanjian garam?"

Ayat ini dari Kitab 2 Tawarikh pasal 13 ayat 5 memberikan sebuah pengingat yang kuat tentang kekekalan janji Tuhan. Dalam konteks sejarah Israel, terutama perselisihan antara kerajaan Yehuda yang dipimpin oleh Raja Abia dan kerajaan Israel yang dipimpin oleh Raja Yerobeam, ayat ini diucapkan untuk menegaskan legitimasi kekuasaan Daud dan keturunannya. Ini bukan sekadar pernyataan politik, melainkan sebuah deklarasi ilahi yang berakar pada perjanjian yang dibuat oleh Tuhan sendiri.

Perjanjian garam yang disebutkan dalam ayat ini merujuk pada tradisi kuno di mana garam melambangkan keteguhan, kemurnian, dan kekekalan. Perjanjian yang disahkan dengan garam dianggap tidak dapat dibatalkan dan bersifat abadi. Tuhan, dalam kebijaksanaan-Nya, mengikat janji-Nya dengan elemen yang kuat dan tak lekang oleh waktu ini, menandakan bahwa janji-Nya untuk mendirikan kerajaan yang kekal bagi keluarga Daud adalah pasti dan tidak dapat digoyahkan.

Ilustrasi perjanjian kekal dengan simbol gunung yang kokoh dan sungai yang mengalir

Simbol gunung dan sungai melambangkan keteguhan dan kekekalan janji Tuhan.

Janji yang Mendasari Kerajaan

Dalam 2 Samuel 7, Tuhan membuat perjanjian yang sama dengan Daud, menegaskan bahwa keturunannya akan memerintah selamanya dan bahwa Mesias yang dijanjikan akan berasal dari garis keturunannya. Perjanjian ini menjadi dasar teologis bagi legitimasi kekuasaan raja-raja Yehuda. Meskipun pada masa 2 Tawarikh 13, kerajaan Israel telah terpecah dan banyak raja yang tidak setia kepada Tuhan, janji kekal ini tetap berlaku. Tuhan berdaulat atas sejarah, dan meskipun manusia dapat jatuh, janji-Nya tidak akan pernah gagal.

Bagi orang percaya hari ini, ayat ini juga membawa makna yang mendalam. Perjanjian garam yang dibuat Tuhan dengan Daud menunjuk kepada perjanjian yang lebih besar dan lebih mulia yang dibuat melalui Yesus Kristus. Yesus adalah keturunan Daud yang memerintah Kerajaan-Nya yang kekal, bukan hanya atas Israel fisik, tetapi atas seluruh alam semesta. Janji keselamatan dan kehidupan kekal melalui iman kepada Kristus adalah manifestasi terbaru dari kesetiaan Tuhan yang tidak pernah berubah.

Kepercayaan dan Ketaatan

Pesan dari 2 Tawarikh 13:5 adalah ajakan untuk mempercayai janji-janji Tuhan dalam segala keadaan. Bahkan ketika menghadapi kesulitan, perpecahan, atau ketidakpastian, kita dapat berpaut pada kesetiaan Tuhan yang teruji oleh waktu. Perjanjian kekal ini seharusnya mendorong kita untuk hidup dalam ketaatan kepada-Nya, mengetahui bahwa dasar kepercayaan kita adalah pada kebenaran dan kasih-Nya yang abadi. Sejarah Israel adalah pengingat akan konsekuensi ketidaktaatan, tetapi juga bukti kebaikan dan pemeliharaan Tuhan bagi mereka yang setia kepada-Nya.

Janji "perjanjian garam" ini mengingatkan kita bahwa hubungan kita dengan Tuhan bersifat kokoh dan tak terpatahkan, asalkan kita tetap berada di dalam Dia. Ia adalah Allah yang setia, dan janji-Nya adalah ya dan amin di dalam Kristus Yesus.