"Kemudian seluruh umat negeri pergi ke rumah Dewa dan memecahkan semua mezbahnya, juga raba-rabanya; mereka membinakan semua mezbahnya dan menghancurkan imamnya. Sesudah itu mereka membawa Yoas bin raja ke dalam rumah TUHAN."
Ayat 2 Tawarikh 23:17 menandai sebuah titik balik penting dalam sejarah kerajaan Yehuda. Peristiwa ini bukan hanya tentang perubahan politik, tetapi juga tentang pemulihan spiritual yang krusial bagi bangsa Israel. Setelah masa pemerintahan Atalya yang jahat, yang membawa penyembahan berhala dan kekacauan ke dalam Bait Allah, tibalah saatnya untuk membersihkan dan mengembalikan kesucian tempat ibadah tersebut.
Pemulihan ini diprakarsai oleh Yoyada, imam besar, yang memiliki visi untuk mengembalikan takhta kepada garis keturunan Daud yang sah dan menegakkan kembali ibadah yang benar kepada TUHAN. Tindakan yang digambarkan dalam ayat ini adalah langkah konkret pertama dalam proses pembersihan ini. Seluruh umat yang bersatu hati dengan Yoyada turun ke rumah Dewa, yang telah dinajiskan oleh penyembahan berhala, dan melakukan pembersihan total. Ini menunjukkan bahwa pemulihan sejati melibatkan tindakan tegas untuk menyingkirkan segala sesuatu yang bertentangan dengan kehendak Tuhan.
Frasa "memecahkan semua mezbahnya, juga raba-rabanya; mereka membinakan semua mezbahnya dan menghancurkan imamnya" menggambarkan keseriusan dan kesungguhan umat dalam membersihkan kenajisan. Mezbah-mezbah yang didirikan untuk menyembah dewa-dewa asing, serta semua elemen yang terkait dengan praktik penyembahan yang sesat, dihancurkan tanpa ampun. Lebih jauh lagi, para imam yang melayani berhala-berhala tersebut juga disingkirkan. Ini adalah tindakan yang diperlukan untuk memastikan bahwa tidak ada lagi tempat bagi penyembahan palsu untuk tumbuh kembali.
Kemudian, setelah proses pembersihan yang dramatis ini, ayat tersebut melanjutkan dengan pernyataan krusial: "Sesudah itu mereka membawa Yoas bin raja ke dalam rumah TUHAN." Ini adalah puncak dari upaya mereka. Yoas, pewaris takhta yang sah, yang sebelumnya diselamatkan dari pembantaian oleh Atalya, kini diarak ke Bait Allah. Ini bukan hanya pengukuhan tahtanya, tetapi juga merupakan pengukuhan bahwa kekuasaan kerajaan akan kembali berada di bawah pimpinan TUHAN dan dijalankan sesuai dengan firman-Nya. Membawa Yoas ke Bait Allah melambangkan bahwa pemerintahannya akan berpusat pada ibadah yang benar dan kedaulatan Tuhan.
Peristiwa ini mengajarkan kita tentang pentingnya pemulihan rohani dalam kehidupan pribadi dan komunal. Ketika kejahatan dan penyimpangan merajalela, diperlukan keberanian untuk membersihkan diri dari pengaruh buruk dan kembali kepada prinsip-prinsip ilahi. Pemulihan Bait Allah oleh Yoyada dan umatnya adalah contoh nyata dari apa yang dapat dicapai ketika umat Tuhan bersatu untuk menyingkirkan dosa dan kembali mengutamakan ibadah yang tulus kepada-Nya. Ini adalah kisah tentang harapan, keberanian, dan pemulihan yang membawa kembali terang ke tengah kegelapan.