2 Tawarikh 28 11: Perintah dan Nasihat Bijak

"Sebab telah datang kepadamu kemarahan TUHAN."
Peringatan

Pesan Keadilan dan Kesempatan

Firman Tuhan yang tercatat dalam Kitab 2 Tawarikh pasal 28 ayat 11 merupakan sebuah pengingat yang kuat dan langsung dari Allah kepada umat-Nya. Kalimat singkat namun padat ini, "Sebab telah datang kepadamu kemarahan TUHAN," mengawali sebuah seruan yang mendalam, mendorong pendengar dan pembaca untuk merenungkan status hubungan mereka dengan Sang Pencipta. Ayat ini tidak berdiri sendiri, melainkan merupakan bagian dari konteks yang lebih luas di mana Allah sedang berbicara kepada Raja Pekah dari Kerajaan Israel Utara dan bangsanya.

Konteks historisnya menunjukkan bahwa Israel Utara sedang menghadapi ancaman serius dari bangsa Asiria. Dalam situasi ini, Allah melalui nabi-nabi-Nya memberikan peringatan. Ayat 11 ini, yang diucapkan oleh seorang hamba Tuhan (sering diidentifikasi sebagai nabi), bukanlah sekadar ancaman kosong, melainkan sebuah penegasan konsekuensi dari pemberontakan dan ketidaktaatan yang telah lama dilakukan. Kemarahan Tuhan bukanlah luapan emosi yang tak terkendali, melainkan sebuah respons keadilan terhadap dosa dan penolakan terhadap perintah-Nya.

Memahami Konteks Kemarahan Ilahi

Penting untuk memahami bahwa konsep "kemarahan Tuhan" dalam Alkitab tidak selalu diartikan seperti kemarahan manusia. Kemarahan Ilahi lebih menggambarkan keseriusan Tuhan terhadap dosa, kejahatan, dan ketidakadilan. Ini adalah ekspresi dari kekudusan-Nya yang tidak dapat mentolerir pelanggaran terhadap kehendak-Nya. Ketika Allah menyatakan kemarahan-Nya, itu berarti bahwa ketidaktaatan memiliki konsekuensi, dan pemisahan dari-Nya adalah akibat yang menyakitkan dari pilihan-pilihan yang salah.

Namun, di balik peringatan tentang kemarahan, selalu ada anasir kasih dan tawaran kesempatan. Pesan ini tidak hanya bertujuan untuk menghukum, tetapi juga untuk membawa umat kembali kepada jalan yang benar. Seruan ini adalah undangan untuk bertobat, untuk berbalik dari dosa-dosa mereka, dan untuk mencari wajah Tuhan kembali. Konteks selanjutnya dalam 2 Tawarikh 28 memberikan gambaran tentang bagaimana bangsa Israel telah berpaling dari Allah, menyembah dewa-dewa asing, dan melakukan berbagai kejahatan.

Nasihat untuk Masa Kini

Meskipun ayat ini berasal dari konteks historis yang spesifik, prinsip-prinsipnya tetap relevan hingga kini. Pesan tentang konsekuensi dari tindakan kita dan keadilan Tuhan adalah kebenaran universal. Kita semua dihadapkan pada pilihan antara mengikuti jalan Tuhan atau menempuh jalan kita sendiri yang seringkali menjauhkan kita dari sumber kehidupan. Mendengar firman seperti "Sebab telah datang kepadamu kemarahan TUHAN" seharusnya memicu introspeksi diri.

Ini adalah panggilan untuk memeriksa hati dan tindakan kita. Apakah kita telah menolak prinsip-prinsip ilahi? Apakah kita telah memberikan ruang bagi dosa dalam hidup kita? Jika demikian, kita diingatkan bahwa ada konsekuensi. Namun, yang terpenting, ini adalah sebuah pengingat akan kasih karunia Tuhan yang terus-menerus menawarkan jalan keselamatan dan pengampunan. Dengan kerendahan hati dan pengakuan dosa, kita dapat mencari pendamaian dan bimbingan-Nya. 2 Tawarikh 28:11 mengingatkan kita akan keseriusan hubungan kita dengan Tuhan, sekaligus menawarkan harapan jika kita bersedia untuk mendengarkan dan bertindak.