Ayat 2 Tawarikh 30:25 menggambarkan sebuah momen yang luar biasa dalam sejarah umat Israel, yaitu sebuah perayaan yang sangat besar dan penuh sukacita. Peristiwa ini terjadi pada masa pemerintahan Raja Hizkia, ketika ia mengambil inisiatif untuk memulihkan ibadah yang benar kepada TUHAN setelah masa-masa kemerosotan rohani. Hizkia mengundang seluruh umat Israel, baik dari Kerajaan Yehuda maupun Kerajaan Israel (Utara) untuk berkumpul di Yerusalem guna merayakan Paskah yang telah lama tidak dirayakan sesuai dengan ketetapan.
Undangan Hizkia disambut dengan antusiasme yang luar biasa. Meskipun ada penolakan dari sebagian wilayah Israel Utara, banyak orang dari suku-suku Israel yang mau mendengarkan dan datang ke Yerusalem. Ayat ini secara spesifik menyoroti keragaman peserta perayaan: "seluruh jemaah Yehuda", "para imam dan orang-orang Lewi", "seluruh jemaah yang datang dari Israel", "orang-orang asing yang datang dari tanah Israel maupun yang tinggal di Yehuda". Kehadiran berbagai kelompok ini menunjukkan keluasan dan kesuksesan pemulihan rohani yang terjadi. Ini bukan hanya perayaan suku Yehuda semata, tetapi sebuah persatuan umat Allah dari berbagai latar belakang.
Sukacita yang meluap di Yerusalem tidak hanya disebabkan oleh perayaan Paskah itu sendiri, tetapi juga oleh pemulihan hubungan mereka dengan TUHAN. Setelah periode penyembahan berhala dan ketidaktaatan, kembali kepada jalan TUHAN membawa kelegaan dan kebahagiaan yang mendalam. Perayaan ini menjadi bukti bahwa kesetiaan kepada Allah mendatangkan berkat dan kegembiraan yang melimpah. Para imam dan orang Lewi mengambil peran penting dalam memimpin ibadah, menyucikan diri, dan mempersembahkan korban, yang semuanya merupakan bagian integral dari pemulihan ibadah yang benar.
Kehadiran "orang-orang asing" juga menjadi poin penting. Hal ini menunjukkan bahwa pemulihan rohani yang dialami Israel tidak hanya berdampak pada umat pilihan itu sendiri, tetapi juga menarik perhatian dan partisipasi mereka yang berada di luar garis keturunan Israel. Ini mencerminkan sifat universal dari rencana keselamatan Allah, di mana semua orang yang mau datang dan percaya kepada-Nya akan diterima. Perayaan ini menjadi gambaran foreshadowing dari sukacita yang lebih besar yang akan datang melalui kedatangan Mesias, di mana segala bangsa akan bersukacita dalam hadirat-Nya.
Momen ini adalah pengingat yang kuat tentang pentingnya pemulihan rohani dalam kehidupan individu dan komunitas. Ketika umat kembali kepada Allah dengan hati yang tulus, sukacita yang sejati akan mengalir. Perayaan di Yerusalem, sebagaimana digambarkan dalam 2 Tawarikh 30:25, adalah kesaksian abadi tentang bagaimana ketaatan dan ibadah yang benar kepada TUHAN dapat menghasilkan kegembiraan yang luar biasa dan persatuan yang tulus di antara umat-Nya. Ini adalah gambaran tentang apa yang terjadi ketika hati umat kembali menyatu dalam penyembahan kepada Sang Pencipta, menciptakan gelombang sukacita yang menyapu semua perbedaan dan latar belakang.