2 Tawarikh 6:4 - Janji Allah yang Mengagumkan

"Terpujilah TUHAN, Allah Israel, yang berfirman dengan mulut-Nya kepada Daud, ayahku, dan yang menggenapi dengan tangan-Nya apa yang telah difirmankan-Nya, kata-Nya:"

Firman & Karya

Simbol Firman dan Karya Allah

Ayat 2 Tawarikh 6:4 adalah sebuah deklarasi kekaguman dan pengakuan yang luar biasa dari Salomo, sang raja bijaksana, kepada Allah Israel. Dalam momen yang penuh kekhusyukan, saat ia mendirikan dan mengkonsekrasi Bait Allah yang megah, Salomo memulai doanya dengan memuji dan meninggikan nama TUHAN. Kata-kata ini bukan sekadar ungkapan formalitas, melainkan sebuah pengakuan mendalam atas karakter dan kesetiaan Allah.

Fokus utama dari ayat ini terletak pada dua aspek krusial dari Allah: Firman-Nya dan Karya-Nya. Salomo mengakui bahwa Allah "berfirman dengan mulut-Nya kepada Daud, ayahku". Ini merujuk pada janji-janji ilahi yang telah diberikan Allah kepada raja Daud, leluhur Salomo. Janji-janji ini meliputi berbagai aspek, mulai dari keturunan yang akan memerintah selamanya, hingga berkat-berkat rohani dan jasmani bagi umat-Nya.

Lebih dari sekadar firman yang terucap, Salomo juga memuji Allah karena Ia "menggenapi dengan tangan-Nya apa yang telah difirmankan-Nya". Pengakuan ini sangatlah penting. Firman Allah tidak pernah sia-sia atau kembali dengan sia-sia. Ia adalah Allah yang berkuasa dan setia untuk mewujudkan setiap janji-Nya. "Tangan-Nya" melambangkan kekuatan, otoritas, dan tindakan nyata dari Allah. Melalui firman-Nya, Allah menciptakan, mengatur, dan memelihara segala sesuatu. Dan melalui karya-Nya yang tak terhingga, Ia membuktikan bahwa setiap perkataan yang keluar dari mulut-Nya akan terwujud.

Bagi Salomo, hal ini menjadi dasar keyakinan dan kekuatan dalam memimpin bangsa Israel. Ia melihat bagaimana Allah telah menepati janji-Nya kepada Daud, yang berujung pada pembangunan Bait Allah yang luar biasa ini. Ini adalah bukti nyata dari kesetiaan Allah, bahkan ketika umat-Nya terkadang jatuh dalam dosa. Pengakuan ini juga menjadi pengingat bagi Salomo dan seluruh bangsa Israel tentang pentingnya menaati firman Allah, karena Allah yang telah berfirman dan menggenapinya juga akan menghakimi ketidaktaatan.

Dalam konteks yang lebih luas, ayat ini mengajarkan kita tentang sifat Allah yang konsisten. Firman-Nya adalah kebenaran, dan janji-Nya adalah kepastian. Kita dapat bersukacita dan beriman bahwa Allah yang sama yang berfirman kepada Daud dan menggenapinya dengan tangan-Nya, adalah Allah yang sama yang berfirman kepada kita melalui Kitab Suci dan terus bekerja dalam kehidupan kita. Ia adalah Allah yang dapat diandalkan, Allah yang setia pada setiap janji-Nya. Kekaguman Salomo haruslah menjadi cerminan bagi kita untuk senantiasa memuji dan mempercayai Allah dalam segala aspek kehidupan kita, meyakini bahwa firman-Nya akan selalu tergenapi.