"Kemudian raja Salomo memberikan 120 talenta emas dan banyak rempah-rempah, dan permata. Tidak pernah ada rempah-rempah sebanyak yang diberikan ratu Syeba kepada raja Salomo."
Ayat 2 Tawarikh 9:9 menggambarkan kekayaan yang luar biasa yang diterima Raja Salomo, terutama dari Ratu Syeba. Frasa "120 talenta emas" menunjukkan jumlah yang sangat besar, menggambarkan kelimpahan materi yang diterima oleh Salomo. Emas, rempah-rempah, dan permata adalah komoditas yang sangat berharga pada masa itu, mencerminkan kemakmuran dan kekuatan kerajaan Salomo. Kunjungan Ratu Syeba sendiri adalah sebuah peristiwa penting, yang tidak hanya membawa hadiah tetapi juga sebuah kesaksian akan kebesaran Salomo.
Namun, kekayaan materi bukanlah satu-satunya aspek yang disorot dalam kisah Salomo. Sebaliknya, ayat ini berdiri dalam konteks narasi yang lebih luas di mana kebijaksanaan Salomo adalah daya tarik utamanya. Kunjungan Ratu Syeba didorong oleh desas-desus tentang kebijaksanaan Salomo. Ia datang untuk menguji Salomo dengan pertanyaan-pertanyaan yang sulit dan untuk menyaksikan sendiri kemuliaan dan pengaturan kerajaannya. Keberhasilan Salomo dalam menjawab dan mengelola kerajaannya adalah bukti dari karunia ilahi yang diterimanya.
Persembahan yang diberikan oleh Ratu Syeba, meskipun sangat berlimpah, adalah sebuah refleksi dari kekaguman atas kebijaksanaan Salomo, bukan semata-mata atas hartanya. Ayat ini mengajarkan bahwa meskipun kekayaan materi bisa menjadi berkat dan tanda kemakmuran, daya tarik sejati dan pengaruh jangka panjang seringkali berasal dari karunia yang lebih dalam seperti kebijaksanaan, keadilan, dan pemahaman. Ratu Syeba pulang dengan hati yang terkesan bukan hanya oleh kemegahan istana dan kekayaan Salomo, tetapi juga oleh hikmat yang dipancarkannya.
Kisah Salomo dan Ratu Syeba, sebagaimana digambarkan dalam 2 Tawarikh 9:9, menjadi teladan tentang bagaimana berkat bisa datang dalam berbagai bentuk. Ayat ini mengingatkan kita bahwa anugerah dan karunia yang diberikan Tuhan seringkali melampaui apa yang bisa kita bayangkan. Penting bagi kita untuk tidak hanya menghargai berkat-berkat materi, tetapi juga mencari dan mengembangkan karunia-karunia rohani dan intelektual yang bisa membawa dampak positif dan kemuliaan yang lebih besar. Keberlimpahan Salomo, baik dalam kekayaan maupun kebijaksanaan, adalah sebuah gambaran tentang bagaimana kesetiaan dan hubungan yang benar dengan Tuhan dapat menghasilkan buah yang melimpah.