3 Yohanes 1:7 - Melangkah dalam Kebenaran

"Sebab mereka telah keluar karena Nama itu dengan tidak menerima sesuatu apa pun dari bangsa-bangsa heathen."

Perjalanan Penuh Iman

Jalan yang terang diterangi oleh iman.

Ayat ini, yang diambil dari Surat Yohanes yang Ketiga, ayat 7, membawa kita pada sebuah refleksi mendalam mengenai prinsip-prinsip kekristenan yang otentik. Yohanes, dalam suratnya yang singkat namun padat makna, mengingatkan pembacanya tentang pentingnya berjalan dalam kebenaran dan kasih, serta bagaimana membedakan pelayanan yang benar dari yang palsu. Ayat 7 secara spesifik menyoroti sebuah kelompok individu yang telah meninggalkan lingkungan mereka, keluar demi "Nama itu," dan yang terpenting, tidak bergantung pada dukungan atau materi dari orang-orang non-Kristen.

Frasa "keluar karena Nama itu" menunjukkan sebuah motivasi yang murni: panggilan ilahi atau dorongan iman untuk menyebarkan kabar baik Kerajaan Allah. Mereka tidak melakukan perjalanan atau penginjilan demi keuntungan pribadi, popularitas, atau untuk sekadar mengikuti arus. Sebaliknya, tindakan mereka didasari oleh pengabdian kepada Yesus Kristus, yang diwakili oleh "Nama itu." Ini adalah bukti komitmen yang mendalam, sebuah dedikasi yang mendorong mereka untuk meninggalkan zona nyaman dan menghadapi ketidakpastian demi sebuah misi yang lebih besar.

Aspek yang lebih menarik lagi adalah penekanan bahwa mereka "tidak menerima sesuatu apa pun dari bangsa-bangsa heathen." Pada zaman itu, seringkali para pengembara atau pengkhotbah mengandalkan kemurahan hati dari masyarakat tempat mereka melayani atau bepergian. Namun, kelompok yang dipuji oleh Yohanes ini menunjukkan sebuah kemandirian rohani dan integritas yang luar biasa. Mereka tidak mencari imbalan materi dari orang-orang yang belum menerima ajaran Kristus, yang mungkin bisa mengkompromikan pesan mereka atau menimbulkan keraguan tentang ketulusan mereka.

Hal ini mengajarkan kepada kita tentang pentingnya menjaga kemurnian motivasi dalam pelayanan dan kesaksian kita. Di dunia yang serba materialistis, godaan untuk mencari pengakuan atau dukungan finansial dari sumber yang tidak sejalan dengan nilai-nilai Kristus bisa sangat kuat. Namun, 3 Yohanes 1:7 mendorong kita untuk mengutamakan kebenaran dan integritas di atas segalanya. Kemandirian ini bukanlah berarti penolakan terhadap kebaikan hati, tetapi lebih kepada penegasan bahwa sumber kekuatan dan dukungan sejati kita berasal dari Allah.

Kisah ini juga mengingatkan kita bahwa ada banyak cara untuk melayani. Baik kita yang bergerak di garis depan, melakukan perjalanan jauh, maupun mereka yang mendukung dari belakang dengan doa dan sumber daya, yang terpenting adalah kesetiaan pada panggilan dan kemurnian hati. Yohanes memuji para pelayan yang bergerak dengan prinsip ini, menunjukkan bahwa mereka adalah saksi yang kredibel dan dapat dipercaya, yang memuliakan Allah dalam setiap langkah mereka. Dengan memahami ayat ini, kita diajak untuk merefleksikan motivasi kita sendiri dalam mengikut Kristus dan bagaimana kita menjalankan kehidupan iman kita di tengah dunia.