Amsal 28:17

"Seorang yang menindas orang lain karena keuntungan haram, ia akan meninggalkan hartanya yang berharga, bahkan sampai kepada kematiannya sendiri."

Firman Tuhan dalam Amsal 28:17 menyajikan sebuah kebenaran yang tegas dan universal mengenai konsekuensi dari ketidakadilan dan keuntungan yang diperoleh dengan cara yang salah. Ayat ini mengingatkan kita bahwa segala sesuatu yang diraih dengan cara menindas orang lain, mengambil hak mereka, atau melalui cara-cara yang melanggar prinsip moral dan hukum ilahi, pada akhirnya akan membawa kehancuran. Keuntungan haram ini, betapapun menggiurkannya di awal, adalah racun yang perlahan tapi pasti akan menggerogoti kebahagiaan dan keselamatan seseorang.

Secara harfiah, ayat ini berbicara tentang seorang individu yang menindas sesamanya, mungkin melalui praktik bisnis yang curang, korupsi, eksploitasi tenaga kerja, atau cara-cara lain yang merampas hak orang lain demi kekayaan pribadi. Harta yang diperoleh dari sumber yang tercemar ini digambarkan sebagai sesuatu yang "berharga" secara lahiriah, namun nilainya sama sekali tidak sebanding dengan harga yang harus dibayar. Konsekuensinya digambarkan sangat mengerikan: "ia akan meninggalkan hartanya yang berharga, bahkan sampai kepada kematiannya sendiri." Ini menyiratkan bukan hanya hilangnya harta benda di dunia ini, tetapi juga dampak spiritual yang lebih dalam, yang bisa sampai pada hilangnya jiwa itu sendiri.

Dalam konteks modern, amsal ini masih sangat relevan. Kita sering melihat kasus-kasus di mana orang-orang mengejar kekayaan dengan segala cara, tanpa peduli dengan dampak negatifnya terhadap sesama. Mereka mungkin terlibat dalam penipuan, manipulasi pasar, atau berbagai bentuk keserakahan yang merugikan banyak pihak. Ayat ini mengingatkan bahwa segala bentuk ketidakadilan, penindasan, dan keuntungan yang diperoleh secara tidak jujur tidak akan bertahan lama dan pada akhirnya akan membawa kehancuran. Harta yang dihasilkan dari sumber yang tidak murni akan menjadi beban, bukan berkat.

Simbol keadilan dan timbangan yang seimbang

Lebih dari sekadar kehilangan harta benda di dunia, konsekuensi dari tindakan menindas dan mengambil keuntungan haram bisa merusak reputasi, hubungan, dan bahkan kedamaian batin seseorang. Ketika kebenaran terungkap, seseorang yang tadinya dipandang sukses bisa jatuh dalam kehinaan total. "Bahkan sampai kepada kematiannya sendiri" menyiratkan bahwa dampak negatifnya bisa melampaui kehidupan fana, membawa beban berat pada kesadaran rohani seseorang. Ini adalah peringatan keras untuk selalu hidup dalam kejujuran, integritas, dan keadilan.

Firman Tuhan ini mengajarkan kita pentingnya mencari berkat melalui jalan yang benar. Keadilan dan kejujuran adalah fondasi yang kokoh untuk kemakmuran sejati, baik materiil maupun spiritual. Ketika kita memperlakukan orang lain dengan adil, menghormati hak-hak mereka, dan membangun kehidupan di atas prinsip-prinsip kebenaran, maka berkat yang kita terima akan menjadi sumber kebahagiaan yang murni dan bertahan lama. Sebaliknya, segala upaya untuk "mempercepat" kesuksesan melalui cara-cara yang tidak benar hanya akan menghasilkan kehancuran yang lebih besar. Mari kita renungkan amsal ini dan memastikan bahwa setiap langkah yang kita ambil dalam hidup ini didasarkan pada keadilan dan integritas.