"Engkau membentuk aku dengan daging dan tulang, menyatukan aku dengan tulang dan urat."
Ayat Ayub 10:11 merupakan sebuah ungkapan mendalam dari Ayub saat ia merenungkan eksistensinya di tengah penderitaan yang luar biasa. Dalam momen keputusasaan, ia memandang pada Sang Pencipta dan mengenali kehebatan karya-Nya dalam pembentukan dirinya. Kata-kata ini bukanlah sekadar deskripsi biologis, melainkan sebuah pengakuan spiritual akan tangan ilahi yang telah merajut setiap serat kehidupannya. Ia mengakui bahwa dari materi yang tak berarti, Allah telah membentuknya menjadi makhluk yang hidup, lengkap dengan organ-organ vital seperti daging, tulang, urat, dan otot.
Dalam konteks penderitaan Ayub, ayat ini juga bisa dibaca sebagai pengakuan atas kerapuhan manusia. Daging dan tulang, meskipun kuat, juga rentan terhadap penyakit dan kehancuran. Urat dan otot, meskipun memberikan kekuatan, juga bisa melemah dan patah. Ayub, yang kini merasakan tubuhnya sendiri hancur di bawah beban deritanya, menyadari betapa halus dan kompleks struktur fisik yang diberikan kepadanya, dan betapa mudahnya struktur tersebut mengalami kerusakan.
Namun, di balik pengakuan akan kerapuhan, tersimpan pula benih harapan. Ayub tidak hanya melihat pembentukan tubuhnya, tetapi juga tangan yang membentuknya. Ini mengisyaratkan bahwa pribadi yang sama yang memulai penciptaan juga memiliki kekuatan dan otoritas atas kehidupan dan penderitaan yang dialaminya. Pengakuan ini menjadi titik tolak baginya untuk menggali lebih dalam makna penderitaannya dan mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan eksistensialnya.
Renungan atas Ayub 10:11 mengajak kita untuk merenungkan keajaiban penciptaan diri kita sendiri. Setiap organ, setiap sel, adalah bukti dari sebuah desain yang luar biasa. Mari kita bersyukur atas tubuh yang kita miliki, sambil menyadari bahwa kita ada di tangan Sang Pencipta yang Maha Kuasa. Harapan dapat ditemukan bahkan di tengah kesulitan, ketika kita mengakui bahwa pribadi yang sama yang membentuk kita juga memiliki kendali atas segalanya. Anda bisa membaca lebih lanjut tentang kitab Ayub dan pesan-pesannya di berbagai sumber tepercaya yang membahas Alkitab.