Amsal 2:8 - Jagalah Kebijaksanaan dan Akal Budi

"Sebab TUHANlah yang memberikan hikmat, dari pada-Nya pengetahuan dan pengertian."
AYUB 2:8

Ayub 2:8 mengingatkan kita akan sumber utama kebijaksanaan dan pengertian. Dalam kehidupan yang penuh dengan tantangan dan pertanyaan, seringkali kita mencari jawaban di berbagai tempat. Namun, ayat ini menegaskan bahwa hikmat sejati, pengetahuan yang mendalam, dan pemahaman yang jernih berasal dari satu sumber yang tak terbatas: TUHAN.

Dalam konteks cerita Ayub, ayat ini muncul pada saat Ayub sedang mengalami penderitaan yang luar biasa. Setelah kehilangan segalanya – harta benda, anak-anak, bahkan kesehatannya – imannya diuji hingga batasnya. Teman-temannya datang menghiburnya, namun seringkali malah menambah beban dengan perkataan yang salah menafsirkan penderitaannya. Dalam situasi seperti itulah, pengingat tentang sumber hikmat menjadi sangat krusial. Kebijaksanaan yang datang dari Tuhan bukan hanya sekadar informasi atau data, tetapi pemahaman yang lebih dalam tentang kebenaran, keadilan, dan rencana-Nya.

Memiliki kebijaksanaan dan akal budi yang dari Tuhan bukan berarti kita tidak akan menghadapi kesulitan. Sebaliknya, kebijaksanaan itu membantu kita menavigasi kesulitan tersebut dengan perspektif yang benar. Ini adalah kemampuan untuk melihat situasi bukan hanya dari sudut pandang kita yang terbatas, tetapi dari sudut pandang kekal yang Tuhan miliki. Akal budi yang diberikan-Nya membantu kita membedakan antara yang benar dan yang salah, antara apa yang sementara dan apa yang kekal.

Bagaimana kita dapat memperoleh hikmat ini? Kitab Amsal sendiri berulang kali menekankan pentingnya takut akan TUHAN sebagai permulaan pengetahuan. Ini bukan berarti rasa takut yang melumpuhkan, melainkan rasa hormat yang mendalam dan kesadaran akan keagungan serta otoritas-Nya. Ketika kita mengutamakan kejujuran, kebenaran, dan ketaatan pada firman-Nya, kita membuka diri untuk menerima berkat hikmat yang Dia sediakan.

Dalam dunia modern yang serba cepat dan penuh informasi, godaan untuk mencari pemahaman dari sumber-sumber sekuler seringkali sangat besar. Namun, Amsal 2:8 memanggil kita untuk kembali kepada sumber yang otentik. Pengetahuan dan pengertian yang kita gali dari firman-Nya, melalui doa dan perenungan, akan memberikan fondasi yang kokoh bagi kehidupan kita. Ini akan membimbing setiap keputusan, menguatkan hati di saat lemah, dan memberikan kedamaian di tengah badai kehidupan.

Oleh karena itu, marilah kita secara sadar mencari hikmat dari TUHAN. Membaca dan merenungkan firman-Nya, berdoa memohon bimbingan, dan hidup dalam ketaatan adalah cara-cara praktis untuk mengaktifkan karunia kebijaksanaan dan akal budi yang telah Dia janjikan. Dengan demikian, kita dapat menjalani kehidupan yang bermakna dan berkenan di hadapan-Nya, terlepas dari segala gejolak yang mungkin terjadi di sekitar kita. Sumber hikmat Ilahi adalah penopang terbaik yang bisa kita miliki.