"Dia mengajarkan kita lebih daripada yang diketahui binatang-binatang bumi, dan membuat kita lebih bijaksana daripada burung-burung di udara."
Ilustrasi: Sumber Ilmu Tak Terbatas
Ayat Ayub 35:11 ini membawa pesan yang kuat tentang perbedaan mendasar antara manusia dan ciptaan lainnya. Dalam kesederhanaannya, ia menekankan potensi luar biasa yang Tuhan berikan kepada umat manusia untuk belajar, memahami, dan meraih hikmat yang melampaui naluri binatang atau kemampuan terbang burung. Ini bukan sekadar perbandingan fisik, melainkan pengakuan atas kapasitas intelektual dan spiritual yang unik pada diri manusia.
Kebijaksanaan yang diajarkan bukan hanya pengetahuan akademis, melainkan pemahaman yang lebih dalam tentang kehidupan, moralitas, dan hubungan dengan Sang Pencipta. Binatang bergerak berdasarkan insting dan kebutuhan dasar, sementara manusia diberikan kemampuan untuk refleksi, perencanaan, dan bahkan pencarian makna eksistensial. Ayat ini mengingatkan kita untuk memanfaatkan anugerah ini, untuk terus belajar dan bertumbuh, baik secara pribadi maupun rohani.
Dalam kehidupan modern yang serba cepat, godaan untuk merasa puas dengan pengetahuan permukaan atau sekadar mengikuti arus sangatlah besar. Namun, Ayub 35:11 memanggil kita untuk menggali lebih dalam. Ini adalah undangan untuk membuka buku, mengikuti pendidikan, berdiskusi, dan yang terpenting, berdoa memohon hikmat. Tuhan secara aktif ingin mengajari kita, memberikan pemahaman yang lebih unggul daripada sekadar pengalaman duniawi.
Bagaimana kita bisa mengimplementasikan kebenaran ayat ini dalam keseharian? Pertama, dengan kerendahan hati untuk mengakui bahwa selalu ada lebih banyak yang bisa dipelajari. Kedua, dengan proaktif mencari sumber-sumber pengetahuan yang membangun dan mencerahkan, termasuk firman Tuhan. Ketiga, dengan mengaplikasikan apa yang kita pelajari untuk membuat keputusan yang lebih baik dan hidup yang lebih bermakna. Manusia diciptakan untuk melampaui dasar-dasar keberadaan; kita dipanggil untuk keunggulan dalam pengertian dan hikmat.
Memang, perjalanan mencari hikmat tidak selalu mulus. Ada kalanya kita merasa bingung, ragu, atau bahkan tertipu oleh kesalahpahaman. Namun, janji dalam Ayub 35:11 tetap teguh: Tuhan adalah sumber pengajaran yang tak terbatas. Ketika kita menghampiri-Nya dengan hati yang terbuka dan keinginan untuk belajar, Ia akan membukakan jalan.
Mari kita renungkan ayat ini sebagai dorongan untuk terus mengembangkan diri. Bukan hanya demi pencapaian pribadi, tetapi sebagai cara untuk lebih memahami kehendak Tuhan dan berfungsi secara optimal dalam rencana-Nya. Kemampuan untuk belajar dan bijaksana adalah karunia yang harus dihargai dan digunakan sebaik-baiknya. Biarlah setiap hari menjadi kesempatan baru untuk menerima pengajaran ilahi yang membuat kita lebih dari sekadar ciptaan lain di bumi.