"TUHAN semesta alam berfirman: 'Dan firman TUHAN datang untuk kedua kalinya kepada Hagai, demikian: ... aku akan mengguncangkan langit dan bumi, laut dan daratan.'"
Kitab Hagai adalah salah satu kitab kenabian dalam Perjanjian Lama yang berbicara tentang masa setelah pembuangan bangsa Israel ke Babel. Bangsa yang kembali ke Yerusalem disambut dengan tantangan besar. Pembangunan kembali Bait Suci, yang menjadi pusat ibadah dan identitas mereka, terhenti karena berbagai hambatan dan intimidasi dari bangsa-bangsa sekitar. Dalam konteks inilah, Tuhan melalui nabi Hagai menyampaikan pesan-pesan penguatan dan harapan.
Ayat Hagai 2:20 memberikan gambaran yang sangat kuat mengenai kuasa dan kedaulatan Tuhan. Kata-kata "aku akan mengguncangkan langit dan bumi, laut dan daratan" bukanlah sekadar ancaman, melainkan sebuah pernyataan ilahi yang menunjukkan bahwa Tuhan adalah penguasa segala sesuatu. Konteks dari perkataan ini adalah untuk memberikan keberanian dan keyakinan kepada umat Tuhan yang sedang bekerja membangun kembali Bait Suci. Mereka mungkin merasa kecil dan tidak berdaya menghadapi penentangan, tetapi Tuhan menegaskan bahwa kekuatan-Nya jauh melampaui segala hambatan duniawi.
Pengguncangan yang dijanjikan Tuhan ini dapat dipahami dalam beberapa lapisan makna. Secara harfiah, ini bisa merujuk pada peristiwa alam yang dahsyat yang menunjukkan kuasa-Nya. Namun, lebih dalam lagi, ini adalah gambaran tentang campur tangan Tuhan dalam sejarah manusia untuk menegakkan keadilan dan rencana-Nya. Tuhan akan bertindak, mengubah keadaan, dan membawa kemenangan bagi umat-Nya yang setia kepada-Nya. Pengguncangan ini juga dapat diartikan sebagai tanda bahwa tatanan lama yang mungkin tidak sesuai dengan kehendak Tuhan akan digulingkan, dan tatanan baru yang didasarkan pada kebenaran-Nya akan ditegakkan.
Bagi umat yang sedang membangun kembali Bait Suci, janji ini memberikan harapan bahwa Tuhan tidak melupakan mereka dan pekerjaan mereka. Di tengah ketakutan dan keputusasaan, firman ini menjadi pilar kekuatan. Mereka diingatkan bahwa meskipun segala sesuatu di dunia ini bisa goyah, janji dan kuasa Tuhan adalah kekal dan tidak tergoyahkan. Ini seharusnya mendorong mereka untuk melanjutkan pekerjaan mereka dengan iman yang lebih teguh, mengetahui bahwa Tuhan sendiri yang akan memelihara dan menyelesaikan karya-Nya.
Pesan Hagai 2:20 relevan hingga saat ini. Dalam kehidupan kita, kita seringkali menghadapi tantangan yang terasa sangat besar, baik itu dalam karier, keluarga, pelayanan, maupun perjuangan pribadi. Kita mungkin merasa kecil dan tidak berdaya. Namun, seperti umat Tuhan pada zaman Hagai, kita dipanggil untuk mengingat bahwa Tuhan semesta alam adalah Allah yang sama yang berkuasa atas segala sesuatu. Ketika segala sesuatu terasa tidak pasti, kita dapat berpegang pada firman-Nya. Janji pengguncangan ini mengingatkan kita bahwa Tuhan memiliki kendali penuh, dan Ia akan bertindak untuk kebaikan orang-orang yang mengasihi-Nya dan mengikuti jalan-Nya. Ini adalah sumber keberanian, pengharapan, dan ketekunan dalam menjalani setiap aspek kehidupan, dengan keyakinan bahwa Tuhan akan bekerja melampaui apa yang dapat kita bayangkan.