Berfirmanlah TUHAN kepada Gideon: "Bersiaplah, turunlah ke perkemahan itu, sebab Aku telah menyerahkannya ke dalam tanganmu."
Kisah Gideon dalam Kitab Hakim-hakim adalah salah satu narasi paling inspiratif tentang bagaimana Tuhan bekerja melalui orang-orang yang tampaknya tidak berdaya. Dalam pasal 7, kita melihat puncak dari perjalanan iman Gideon, di mana Tuhan secara sengaja mengurangi pasukannya dari puluhan ribu menjadi hanya tiga ratus orang. Mengapa Tuhan melakukan ini? Agar kemenangan itu bukanlah hasil dari kekuatan manusia, melainkan murni karya Tuhan.
Pada ayat ke-9, Tuhan berfirman kepada Gideon, "Bersiaplah, turunlah ke perkemahan itu, sebab Aku telah menyerahkannya ke dalam tanganmu." Pernyataan ini datang pada saat yang paling kritis. Gideon telah berhasil mengurangi pasukannya dari 32.000 menjadi 300 orang, sebuah jumlah yang sangat kecil jika dibandingkan dengan pasukan Midian yang jumlahnya tidak terhitung banyaknya. Dalam situasi seperti ini, rasa takut dan keraguan pasti bercampur aduk. Namun, Firman Tuhan datang sebagai penguatan, menegaskan bahwa meskipun jumlah pasukannya kecil, kemenangan sudah pasti di tangan Gideon karena Tuhan sendiri yang memimpinnya.
Ayat ini menekankan otoritas dan kedaulatan Tuhan atas segala situasi. Ketika Tuhan berjanji menyerahkan musuh ke dalam tangan seseorang, itu berarti kemenangan itu sudah dijamin, terlepas dari kekuatan atau kelemahan yang dimiliki oleh orang tersebut. Gideon diperintahkan untuk "bersiaplah" dan "turunlah". Ini bukan hanya tentang persiapan fisik, tetapi juga persiapan mental dan spiritual. Ia harus percaya pada janji Tuhan dan bertindak sesuai dengan arahan-Nya, meskipun logika manusia mengatakan hal itu mustahil.
Kisah ini mengajarkan kita pelajaran berharga tentang iman. Seringkali, dalam hidup kita, kita dihadapkan pada tantangan yang tampaknya terlalu besar untuk diatasi. Kita merasa kecil, tidak berdaya, dan mungkin dikelilingi oleh "pasukan Midian" yang siap menelan kita. Namun, seperti Gideon, kita dipanggil untuk mendengarkan firman Tuhan. Jika Tuhan telah menyatakan bahwa kemenangan ada di tangan kita, maka kita harus percaya dan bertindak. Keterbatasan kita bukanlah hambatan bagi Tuhan; justru keterbatasan itu seringkali menjadi sarana Tuhan untuk menunjukkan kuasa-Nya yang luar biasa.
Pesan dari Hakim-hakim 7:9 sangat relevan bagi kita di masa kini. Dalam menghadapi kesulitan pekerjaan, masalah keluarga, atau tantangan spiritual, kita perlu mengingat bahwa kemenangan sejati tidak bergantung pada kekuatan kita, tetapi pada kesetiaan dan kuasa Tuhan. Ketika Tuhan memerintahkan kita untuk "bersiap" dan "turun", artinya kita harus mengambil langkah iman, mempercayai janji-Nya, dan membiarkan Dia bekerja melalui kita. Kemenangan yang datang dari Tuhan selalu lebih manis dan lebih berharga, karena kita tahu bahwa itu adalah anugerah-Nya.
Visualisasi simbolis dari pasukan kecil Gideon di bawah kepemimpinan Tuhan, menghadapi pasukan yang lebih besar.