Kisah Gideon dalam Kitab Hakim-Hakim pasal 8 memberikan pelajaran berharga tentang iman, kerendahan hati, dan pengenalan akan Tuhan. Ayat 32 mencatat sebuah tindakan penting yang dilakukan Gideon setelah kemenangannya yang luar biasa atas bangsa Midian. Ia mendirikan sebuah mezbah dan menamainya "TUHAN Keselamatan". Tindakan ini bukan sekadar ritual, melainkan sebuah pengakuan yang mendalam atas kedaulatan dan campur tangan Tuhan dalam hidupnya dan bangsa Israel.
Makna "TUHAN Keselamatan"
Nama "TUHAN Keselamatan" (Yahweh Shalom) memiliki makna yang sangat kaya. Ini adalah pernyataan iman bahwa sumber segala keselamatan, perlindungan, dan kelepasan datangnya semata-mata dari Tuhan. Dalam konteks ayat ini, Gideon baru saja memimpin pasukan Israel yang kecil untuk mengalahkan tentara Midian yang sangat besar dan menindas. Kemenangan ini jelas bukan hasil kekuatan manusiawi, melainkan perbuatan ajaib Tuhan.
Gideon, sebagai seorang pemimpin yang diurapi Tuhan, memahami bahwa setiap kemenangan dan keberhasilan yang ia alami adalah anugerah ilahi. Oleh karena itu, ia tidak menaikkan dirinya sendiri atau memuliakan kekuatannya. Sebaliknya, ia membangun sebuah tanda peringatan fisik dan rohani yang akan selalu mengingatkan dirinya dan generasinya bahwa Tuhanlah yang menjadi sumber keselamatan mereka.
Pelajaran untuk Masa Kini
Kisah ini mengajarkan kita bahwa dalam setiap aspek kehidupan, kita perlu mengenali Tuhan sebagai sumber utama segala hal baik. Baik itu dalam pencapaian profesional, keberhasilan studi, hubungan yang harmonis, maupun penyembuhan dari penyakit, semuanya berasal dari Tuhan. Seringkali, di tengah kesibukan dan keberhasilan duniawi, manusia cenderung melupakan sumber berkatnya. Kita mungkin bangga dengan usaha kita sendiri, lupa bahwa Tuhanlah yang memberi kekuatan, hikmat, dan kesempatan.
Mendirikan mezbah "TUHAN Keselamatan" bisa diinterpretasikan secara modern. Ini bisa berarti:
- Mengucapkan syukur secara teratur kepada Tuhan atas segala berkat-Nya.
- Mendirikan kebiasaan berdoa dan membaca firman Tuhan sebagai pengingat akan kehadiran-Nya.
- Mengakui campur tangan Tuhan dalam setiap situasi sulit maupun senang.
- Membagikan kesaksian tentang bagaimana Tuhan telah menyelamatkan dan menolong kita, sehingga orang lain juga dapat mengenal-Nya.
Gideon tidak hanya membangun mezbah tersebut untuk dirinya sendiri, tetapi juga sebagai penanda bagi Ofra dan seluruh keturunan orang Abiezer. Ini menunjukkan pentingnya warisan iman. Kita dipanggil untuk meneruskan pengenalan akan Tuhan kepada generasi berikutnya, agar mereka juga dapat merasakan dan mengalami keselamatan yang ditawarkan oleh Tuhan.
Dalam dunia yang penuh tantangan dan ketidakpastian, mengimani bahwa "TUHAN adalah Keselamatan" memberikan pondasi yang kokoh. Ini memberikan harapan, ketenangan, dan keberanian untuk menghadapi masa depan, karena kita tahu bahwa kita tidak sendirian. Tuhan selalu bersama kita, siap untuk memberikan pertolongan dan keselamatan.