"Oleh karena Allah hendak menunjukkan kepada mereka yang tak dapat diubah dari janji-Nya, lebih tegas lagi dengan satu sumpah, supaya oleh dua hal yang tidak dapat diubah itu, di mana Allah tidak mungkin berdusta, kita yang mencari perlindungan, beroleh kekuatan untuk berpegang pada pengharapan yang terletak di depan kita."
Ayat Ibrani 6:17 adalah permata dalam ajaran Kristen, yang menawarkan kepastian dan penghiburan yang mendalam bagi setiap orang yang percaya. Ayat ini berbicara tentang sifat tak tergoyahkan dari janji-janji Allah, serta bagaimana janji-janji tersebut diperkuat dengan sumpah yang mengikat, memastikan dasar yang kokoh bagi iman kita.
Di tengah ketidakpastian dunia ini, seringkali kita merasa goyah. Hubungan bisa berubah, rencana bisa berantakan, dan janji-janji manusia bisa saja tidak terpenuhi. Namun, firman Tuhan menyatakan dengan jelas, "Oleh karena Allah hendak menunjukkan kepada mereka yang tak dapat diubah dari janji-Nya, lebih tegas lagi dengan satu sumpah..." Ini menekankan bahwa kehendak Allah adalah untuk menunjukkan kepada kita bahwa janji-janji-Nya adalah sesuatu yang abadi dan tidak berubah. Tidak ada keraguan yang perlu kita miliki mengenai komitmen-Nya kepada kita.
Penulis Ibrani melanjutkan dengan mengatakan, "...supaya oleh dua hal yang tidak dapat diubah itu, di mana Allah tidak mungkin berdusta, kita yang mencari perlindungan, beroleh kekuatan untuk berpegang pada pengharapan yang terletak di depan kita." Dua hal yang tidak dapat diubah ini merujuk pada janji dan sumpah Allah. Karena Allah tidak mungkin berdusta—sifat-Nya adalah kebenaran—maka janji-Nya dan sumpah-Nya menjadi jaminan mutlak bagi kita. Ini bukan sekadar kata-kata belaka, tetapi fondasi yang tak tergoyahkan bagi iman kita.
Dalam konteks ini, "kita yang mencari perlindungan" adalah gambaran yang kuat. Kita adalah orang-orang yang telah berpaling kepada Allah, mencari keselamatan dan kedamaian dalam diri-Nya. Kita membutuhkan sesuatu yang lebih dari sekadar harapan yang rapuh. Ayat ini memberikan kita "kekuatan" untuk berpegang teguh pada "pengharapan yang terletak di depan kita." Pengharapan ini bukan sekadar keinginan atau angan-angan; ini adalah kepastian akan masa depan yang telah Allah janjikan, yang berpuncak pada kedatangan Kristus kembali dan pemenuhan Kerajaan-Nya.
Memahami dan merenungkan Ibrani 6:17 seharusnya memberikan ketenangan batin yang luar biasa. Ketika badai kehidupan menerpa, ketika kita merasa sendirian atau ragu, kita dapat mengingat bahwa Allah kita adalah Allah yang setia. Janji-janji-Nya tidak bergantung pada keadaan kita, tetapi pada karakter-Nya yang sempurna. Sumpah-Nya menegaskan bahwa Dia sungguh-sungguh berkomitmen untuk menggenapi apa yang telah Dia firmankan. Ini adalah sumber kekuatan dan ketekunan yang tak terbatas bagi orang percaya, memungkinkan kita untuk terus berjalan dalam iman, mengetahui bahwa pengharapan kita aman di tangan Allah.
Jadi, biarlah ayat ini menjadi pengingat harian kita akan kebaikan dan kesetiaan Allah. Teruslah mencari perlindungan dalam Dia, berpegang teguh pada janji-janji-Nya, dan biarkan kekuatan yang berasal dari sumpah-Nya menopang kita dalam perjalanan iman kita menuju masa depan yang penuh pengharapan.