Kitab Imamat, sebagai panduan bagi bangsa Israel kuno, penuh dengan instruksi rinci mengenai persembahan kepada Tuhan. Salah satu jenis persembahan yang penting adalah Persembahan Damai Sejahtera. Ayat Imamat 3:9 memberikan detail spesifik mengenai bagian mana dari hewan kurban yang dipersembahkan kepada Tuhan dalam persembahan ini. Fokus utamanya adalah pada "lemak" yang menutupi isi perut dan lemak yang ada pada isi perut itu sendiri. Persembahan ini bukanlah sekadar tindakan ritual kosong, melainkan memiliki makna teologis dan simbolis yang mendalam bagi umat percaya.
Persembahan Damai Sejahtera memiliki beberapa tujuan. Pertama, sebagai ungkapan syukur dan pengakuan atas berkat dan pemeliharaan Tuhan. Ketika bangsa Israel hidup dalam damai dengan Tuhan, mereka mempersembahkan bagian terbaik dari ternak mereka sebagai tanda penghargaan. Kedua, persembahan ini juga berfungsi sebagai sarana untuk memelihara persekutuan yang harmonis antara umat dengan Tuhan dan juga antar sesama umat. Bagian dari hewan kurban yang dipersembahkan kepada Tuhan, sebagian dimakan oleh para imam, dan sebagian lagi dimakan oleh keluarga yang mempersembahkan. Ini menciptakan suasana perayaan bersama, berbagi berkat ilahi.
Ilustrasi visual persembahan bagian lemak pada altar, melambangkan apa yang dipersembahkan kepada Tuhan.
Mengapa lemak yang menjadi fokus? Dalam konteks kuno, lemak sering kali dianggap sebagai bagian terbaik dan paling bernutrisi dari hewan. Mempersembahkan lemak berarti mempersembahkan yang paling berharga dan terbaik dari apa yang dimiliki. Ayat 3:9 secara spesifik menyebutkan "lemak yang menutupi isi perut" dan "seluruh lemak yang ada pada isi perut". Ini menunjukkan ketelitian Tuhan dalam menerima persembahan. Tidak ada bagian yang boleh disembunyikan atau dihilangkan; seluruh bagian lemak yang seharusnya menjadi milik Tuhan harus dipersembahkan sepenuhnya. Ini mengajarkan prinsip integritas dan ketulusan dalam memberikan persembahan, baik dalam bentuk materi maupun dalam hidup kita secara keseluruhan.
Secara simbolis, lemak juga bisa mewakili kekayaan, kemakmuran, dan kesehatan. Dengan mempersembahkan lemak, bangsa Israel mengakui bahwa segala berkat materi dan jasmani berasal dari Tuhan. Persembahan ini menjadi pengingat bahwa sumber segala kebaikan adalah Sang Pencipta. Ketika kita belajar dari Imamat 3:9, kita diingatkan untuk tidak hanya memberikan apa yang tersisa atau yang kurang berharga, tetapi untuk mempersembahkan yang terbaik dari diri kita kepada Tuhan. Ini mencakup waktu, talenta, sumber daya, dan hati kita.
Lebih lanjut, persembahan damai sejahtera adalah sebuah gambaran foreshadowing dari Persembahan Kristus. Yesus Kristus adalah persembahan sempurna yang dipersembahkan kepada Bapa demi pendamaian umat manusia. Dalam kasih dan ketaatan-Nya, Ia memberikan diri-Nya sepenuhnya, mengorbankan yang terbaik dan paling berharga. Memahami makna Imamat 3:9 hari ini memperdalam apresiasi kita terhadap pengorbanan Kristus dan mendorong kita untuk hidup sebagai persembahan yang hidup, kudus, dan berkenan kepada Tuhan, mencerminkan damai sejahtera yang telah Ia berikan kepada kita.