Imamat 6:10

Imamat 6:10 (TB): "Imam harus mengenakan pakaian linan, dan celana linan harus dipakai pada tubuhnya; dan ia harus mengangkat abu dari mezbah itu, setelah api membakarnya habis, lalu ia harus meletakkannya di samping mezbah."

Ketaatan dalam Pelayanan

Simbol kesucian dan ketekunan dalam menjalankan tugas.

Ayat Imamat 6:10 memberikan instruksi yang sangat spesifik mengenai tugas seorang imam dalam menjalankan ibadah di hadapan Tuhan. Ayat ini bukanlah sekadar aturan teknis, melainkan mengandung makna spiritual yang mendalam tentang kesucian, ketaatan, dan ketekunan dalam pelayanan. Instruksi ini menekankan pentingnya persiapan diri dan sikap hati yang benar bagi mereka yang dipercayakan untuk berhubungan dengan hal-hal yang kudus.

"Imam harus mengenakan pakaian linan, dan celana linan harus dipakai pada tubuhnya..." Pakaian linan dalam tradisi Israel seringkali melambangkan kesucian. Bahan linan yang halus dan ringan menunjukkan pemisahan dari hal-hal duniawi yang kotor dan ketidakmurnian. Penggunaan pakaian khusus ini menegaskan bahwa pelayanan kepada Tuhan bukanlah kegiatan biasa, melainkan sebuah tugas yang membutuhkan kekudusan dan kehormatan. Imam harus meninggalkan kesibukan sehari-hari dan mengenakan pakaian yang menandakan statusnya sebagai perantara antara Tuhan dan umat-Nya. Ini adalah pengingat bahwa setiap aspek pelayanan, bahkan penampilan fisik, harus mencerminkan kekudusan Sang Ilahi.

Lebih lanjut, ayat ini memerintahkan imam untuk "mengangkat abu dari mezbah itu, setelah api membakarnya habis." Mezbah adalah tempat di mana korban persembahan dibakar sebagai tanda penebusan dosa dan penyembahan. Abu yang tersisa adalah bukti dari api yang telah bekerja dan korban yang telah dipersembahkan. Tugas mengangkat abu ini, meskipun mungkin terlihat sederhana atau bahkan kotor, adalah bagian integral dari kelangsungan ibadah. Abu tersebut harus dibersihkan dan dipindahkan ke tempat yang telah ditentukan di samping mezbah, menunjukkan bahwa pekerjaan Tuhan terus berlanjut dan setiap detail penting. Ketekunan dalam tugas ini, bahkan setelah pekerjaan utama selesai, mengajarkan kita pentingnya penyelesaian yang tuntas dan pemeliharaan terhadap tempat ibadah dan segala yang terkait dengannya.

Dalam konteks yang lebih luas, Imamat 6:10 mengingatkan kita bahwa pelayanan kepada Tuhan memerlukan dedikasi yang total. Pakaian linan yang dikenakan imam bukan hanya simbol kesucian, tetapi juga identitasnya dalam menjalankan tugasnya. Demikian pula, umat percaya dipanggil untuk hidup dalam kekudusan dan keseriusan dalam segala aspek kehidupan mereka sebagai bentuk ibadah. Tugas mengangkat abu yang berkelanjutan mengajarkan kita tentang tanggung jawab untuk memelihara apa yang telah Tuhan berikan dan untuk terus bertekun dalam kebaikan. Ini adalah panggilan untuk setia dalam pelayanan, sekecil apapun itu, karena di mata Tuhan, setiap tindakan ketaatan memiliki nilai yang tak terhingga. Perintah ini menggarisbawahi bahwa ibadah yang sejati melibatkan baik persiapan lahiriah maupun sikap hati yang setia dan patuh dalam menjalankan setiap perintah-Nya.