Imamat 8:36

"Dan Harun dan anak-anaknya melakukan segala yang diperintahkan TUHAN dengan perantaraan Musa."

Setia dalam Ketaatan

Ayat Imamat 8:36 menutup sebuah babak penting dalam narasi Perjanjian Lama. Setelah Musa ditugaskan oleh Tuhan untuk mengurapi Harun dan anak-anaknya sebagai imam, serta menetapkan tugas-tugas imamat yang kudus, firman terakhir ini menegaskan bahwa seluruh proses tersebut dilaksanakan dengan setia. Kata "melakukan segala yang diperintahkan TUHAN" bukan sekadar pernyataan formal, melainkan sebuah pengakuan atas ketaatan mutlak yang ditunjukkan oleh para pemimpin ibadah Israel pada masa itu.

Ketaatan ini menjadi fondasi bagi seluruh pelayanan imamat. Mereka diperintahkan untuk menaati setiap detail, mulai dari pakaian khusus, persembahan korban, hingga cara mereka berinteraksi dengan mezbah dan kemah pertemuan. Kegagalan sekecil apapun bisa berakibat fatal, mengingat kekudusan Tuhan dan konsekuensi dari ketidaktaatan. Namun, ayat ini menunjukkan bahwa Harun dan putra-putranya telah berhasil melewati ujian ketaatan tersebut.

Makna Ketaatan dalam Kehidupan Modern

Kisah ini memiliki relevansi yang mendalam bagi kehidupan rohani kita di zaman sekarang. Meskipun kita tidak lagi hidup di bawah sistem imamat Taurat yang sama, prinsip ketaatan tetap menjadi elemen krusial dalam hubungan kita dengan Tuhan. Imamat 8:36 mengingatkan kita bahwa pelayanan yang berkenan kepada Tuhan dimulai dari kepatuhan terhadap firman-Nya.

Dalam konteks kekristenan, ketaatan kepada Tuhan berarti mengikuti ajaran Yesus Kristus, mematuhi perintah-perintah-Nya, dan membiarkan Roh Kudus menuntun langkah hidup kita. Ini bukanlah ketaatan yang bersifat mekanis atau terpaksa, melainkan sebuah respons cinta dari hati yang tulus kepada Sang Pencipta yang telah menebus kita. Sama seperti Harun dan anak-anaknya yang belajar taat dalam tugas imamat mereka, kita pun dipanggil untuk terus belajar taat dalam setiap aspek kehidupan kita, baik dalam ibadah, pelayanan di gereja, maupun dalam interaksi sehari-hari.

Kesetiaan dalam ketaatan, seperti yang ditunjukkan dalam Imamat 8:36, adalah bukti dari iman yang hidup. Ini menunjukkan bahwa kita sungguh-sungguh mempercayai Tuhan dan menganggap firman-Nya sebagai otoritas tertinggi dalam hidup kita. Dengan memelihara hati yang taat, kita membuka diri untuk menerima berkat dan penyertaan Tuhan dalam setiap langkah perjalanan iman kita, serta menjadi terang bagi dunia di sekeliling kita.

Ilustrasi altar persembahan di bait suci kuno

Penegasan bahwa "segala yang diperintahkan TUHAN" dilakukan dengan setia adalah sebuah standar yang tinggi. Ini mendorong kita untuk tidak hanya taat pada hal-hal yang mudah atau populer, tetapi juga pada setiap instruksi ilahi, sekecil atau sesulit apapun kelihatannya. Pelayanan Harun, yang dimulai dengan ketaatan penuh, kemudian menjadi dasar bagi seluruh umat Israel untuk mendekat kepada Tuhan. Demikian pula, ketaatan pribadi kita bisa menjadi berkat bagi orang lain dan memuliakan nama Tuhan.