Imamat 9:14

"Tetapi kambingnya, korban penghapus dosa untuk orang banyak, dibawanya ke depan, dan Harun serta anak-anaknya meletakkan tangan mereka ke atas kepala kambing itu."

Makna Mendalam dari Persembahan dalam Imamat 9:14

Kitab Imamat merupakan salah satu bagian terpenting dalam Perjanjian Lama yang menjelaskan tentang hukum-hukum, ritual ibadah, dan bagaimana umat Israel dapat hidup kudus di hadapan Allah. Salah satu momen krusial dalam kitab ini adalah penahbisan Harun dan anak-anaknya sebagai imam. Dalam konteks ini, Imamat 9:14 memberikan sebuah gambaran spesifik mengenai persembahan yang dilakukan, yang memiliki makna teologis yang mendalam. Ayat ini menyatakan, "Tetapi kambingnya, korban penghapus dosa untuk orang banyak, dibawanya ke depan, dan Harun serta anak-anaknya meletakkan tangan mereka ke atas kepala kambing itu."

Peristiwa ini terjadi setelah Harun dan anak-anaknya menyelesaikan berbagai ritual penahbisan dan mempersembahkan korban-korban lain, seperti lembu jantan untuk korban penghapus dosa bagi diri mereka sendiri dan domba jantan untuk korban bakaran. Sekarang, fokus beralih kepada persembahan yang ditujukan untuk seluruh umat Israel, yaitu seekor kambing sebagai korban penghapus dosa. Tindakan meletakkan tangan ke atas kepala kambing ini, yang dikenal sebagai "semikhah," adalah simbol yang sangat kuat. Ini menandakan penyerahan, pengakuan dosa, dan pemindahan kesalahan dari umat kepada hewan korban.

Penolakan Dosa Umat: Dengan meletakkan tangan mereka, Harun dan anak-anaknya secara simbolis mentransfer seluruh dosa dan kesalahan umat Israel kepada kambing tersebut. Kambing ini kemudian akan dibawa ke tempat yang terpencil atau bahkan ke padang gurun, melambangkan bahwa dosa-dosa umat telah dijauhkan dari hadirat Allah. Ini adalah foreshadowing (bayangan) dari karya Kristus kelak, yang akan menjadi "Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia."

Kependetaan dan Tanggung Jawab: Tindakan Harun dan anak-anaknya juga menegaskan peran mereka sebagai perantara antara Allah dan umat-Nya. Sebagai imam yang baru ditahbiskan, mereka memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa ritual-ritual ini dijalankan dengan benar, agar umat dapat mengalami pengampunan dosa dan memulihkan hubungan mereka dengan Tuhan. Meletakkan tangan pada kambing penghapus dosa ini adalah bagian integral dari tugas kependetaan mereka.

Kebutuhan Akan Pendamaian: Imamat 9:14 mengingatkan kita bahwa manusia, secara inheren, memiliki dosa dan membutuhkan penebusan. Kurban-kurban dalam Perjanjian Lama adalah pengingat terus-menerus akan ketidaksempurnaan manusia dan kebutuhan akan pendamaian dengan Allah yang kudus. Kambing sebagai korban penghapus dosa menunjukkan bahwa ada biaya yang harus dibayar untuk dosa, dan Allah telah menyediakan cara untuk menanggung biaya tersebut melalui pengorbanan yang ditetapkan.

Pada akhirnya, pemahaman terhadap Imamat 9:14 bukan hanya sekadar mengenali sebuah ritual kuno, tetapi juga untuk melihat gambaran kasih karunia Allah yang terus bekerja dalam sejarah keselamatan. Melalui persembahan ini, umat Israel dapat merasakan kembali kedekatan dengan Tuhan, mengetahui bahwa dosa mereka telah ditanggung dan diampuni. Ini adalah pelajaran abadi tentang pentingnya pengampunan, tanggung jawab, dan anugerah ilahi yang telah digenapi sepenuhnya dalam Yesus Kristus.