"dan mewarisi wilayah itu: orang Arwazi, orang Semari, orang Hamati, orang Yebusi, orang Amori, orang Girgasi, orang Hewi, orang Arki, orang Sini, orang Arwadi, orang Semari, orang Hamati."
Ayat Kejadian 10:17 merupakan bagian dari silsilah keturunan Nuh setelah peristiwa Air Bah, yang dikenal sebagai Daftar Bangsa-Bangsa. Ayat ini secara spesifik menyebutkan beberapa suku bangsa yang merupakan keturunan Kanaan, putra Ham. Kanaan adalah ayah dari dua belas anak yang disebutkan dalam Kejadian 10:15-18, dan ayat ini melanjutkan penyebutan nama-nama mereka beserta wilayah yang mereka warisi atau kuasai.
Nama-nama seperti orang Arwazi, Semari, Hamati, Yebusi, Amori, Girgasi, Hewi, Arki, Sini, Arwadi, Semari (disebut lagi, mungkin variasi atau bagian dari wilayah lain), dan Hamati, semuanya merujuk pada kelompok-kelompok etnis yang pada masa itu mendiami berbagai wilayah di sekitar Kanaan. Wilayah yang mereka tinggali ini merupakan bagian dari tanah yang secara tradisional dikenal sebagai Tanah Kanaan, yang kelak menjadi tanah perjanjian bagi bangsa Israel.
Penting untuk memahami bahwa Daftar Bangsa-Bangsa dalam Kejadian 10 bukanlah peta geografis yang presisi sebagaimana kita kenal sekarang. Ini lebih merupakan gambaran sosiologis dan geografis dari pandangan dunia kuno, yang berusaha menjelaskan asal-usul berbagai bangsa yang dikenal pada masa itu. Penyebutan nama-nama ini memberikan petunjuk mengenai keberadaan dan jangkauan geografis bangsa-bangsa yang merupakan keturunan Kanaan.
Bangsa-bangsa yang disebutkan dalam ayat ini adalah para penduduk asli tanah Kanaan sebelum kedatangan bangsa Israel. Misalnya, orang Yebusi dikenal sebagai penduduk Yerusalem kuno sebelum kota itu ditaklukkan oleh Daud. Orang Amori adalah suku yang kuat dan sering disebutkan dalam catatan-catatan kuno Timur Dekat. Keberadaan mereka di wilayah tersebut menyoroti keragaman etnis dan budaya yang ada di tanah Kanaan pada zaman kuno.
Mempelajari silsilah ini membantu kita memahami konteks historis dan geografis dari narasi Alkitab berikutnya, terutama kisah pengembaraan dan penaklukan bangsa Israel atas Tanah Perjanjian. Daftar ini memperlihatkan bahwa tanah yang dijanjikan kepada Abraham dan keturunannya sudah dihuni oleh berbagai bangsa. Ini menjadi latar belakang bagi banyak peristiwa penting dalam Perjanjian Lama.
Selain itu, ayat ini juga memberikan wawasan tentang asal-usul nama-nama tempat dan suku-suku yang kemudian memiliki peran dalam sejarah keselamatan. Mengenali nama-nama ini membantu pembaca Alkitab untuk memvisualisasikan peta peradaban kuno dan memahami bagaimana berbagai kelompok masyarakat saling berinteraksi dan mendiami wilayah yang sama.
Dengan demikian, Kejadian 10:17 bukan sekadar daftar nama, melainkan jendela ke masa lalu yang membuka pemahaman tentang sejarah, geografi, dan keragaman bangsa-bangsa di wilayah Timur Dekat kuno, khususnya yang terkait dengan tanah Kanaan.