Kejadian 10:24 - Keturunan Nuh & Bangsa-Bangsa

"Lahir bagi Eber anak-anak: yang seorang bernama Peleg, karena pada zamannya bumi terbagi-bagi, dan yang seorang lagi bernama Yoktan."

Visualisasi perpecahan bumi

Memahami Konteks Kejadian 10:24

Ayat Kejadian 10:24 merupakan bagian dari silsilah yang tercatat dalam kitab Kejadian, yang merinci keturunan Nuh setelah Air Bah. Bagian ini secara khusus menyoroti garis keturunan Sem, salah satu dari tiga putra Nuh yang selamat. Dalam konteks yang lebih luas, pasal 10 dari Kejadian dikenal sebagai "Tabel Bangsa-Bangsa", sebuah catatan genealogi yang menjelaskan asal-usul berbagai bangsa di dunia kuno. Ayat ini memperkenalkan dua putra Eber, yang merupakan leluhur penting dalam garis keturunan yang mengarah pada Abraham dan umat Israel.

Peleg: Perpecahan Bumi

Nama "Peleg" sendiri memiliki makna yang signifikan. Dari akar kata Ibrani yang berarti "membelah" atau "memisahkan", namanya dikaitkan langsung dengan peristiwa yang terjadi pada masanya: "karena pada zamannya bumi terbagi-bagi". Penafsiran mengenai "terbagi-bagi" ini bervariasi di kalangan para ahli dan teolog. Beberapa mengaitkannya dengan perpecahan bahasa yang terjadi di Menara Babel, yang mengakibatkan manusia tercerai-berai ke seluruh penjuru bumi. Penafsiran lain melihatnya sebagai pembagian wilayah daratan di bumi setelah Air Bah, atau bahkan pergeseran geografis yang lebih besar. Apapun interpretasi spesifiknya, ayat ini menekankan adanya perubahan fundamental dalam tatanan dunia pada masa keturunan Nuh. Peristiwa ini menandai awal dari penyebaran manusia dan pembentukan berbagai suku bangsa yang kemudian mendiami bumi.

Yoktan: Pelopor Bangsa-Bangsa Arab dan Semenanjung Arabia

Saudara Peleg, Yoktan, juga merupakan tokoh penting dalam silsilah ini. Meskipun namanya tidak secara langsung dikaitkan dengan peristiwa besar seperti saudaranya, daftar keturunan Yoktan yang tercatat dalam Kejadian 10:25-29 disebutkan menunjuk pada berbagai suku dan daerah yang diperkirakan berada di Arabia dan sekitarnya. Keturunan Yoktan dianggap sebagai leluhur dari banyak kelompok bangsa di wilayah Jazirah Arab. Hal ini memperlihatkan bagaimana silsilah dalam Kejadian tidak hanya berfungsi sebagai catatan keturunan individu, tetapi juga sebagai peta genealogi yang membantu memahami asal-usul dan hubungan antar bangsa di masa awal peradaban manusia.

Pentingnya Silsilah dalam Kitab Kejadian

Catatan silsilah seperti yang terdapat di Kejadian 10:24 memiliki peran krusial dalam narasi Alkitab. Selain untuk melacak garis keturunan yang akhirnya mengarah pada tokoh-tokoh kunci seperti Abraham, Ishak, Yakub, dan akhirnya Yesus Kristus dalam tradisi Kristen, silsilah ini juga memberikan pemahaman tentang bagaimana Tuhan bekerja dalam sejarah manusia. Ayat ini, dalam kesederhanaannya, mengaitkan peristiwa penting yang membentuk dunia dengan garis keturunan spesifik. Ini menunjukkan bahwa di balik pergolakan sejarah dan pembentukan bangsa-bangsa, ada rancangan ilahi yang sedang berjalan. Kejadian 10:24 mengingatkan kita bahwa setiap bangsa, dari mana pun asalnya, memiliki akar dalam narasi penciptaan dan pemeliharaan Tuhan, yang dimulai dari Nuh dan keluarganya.