Kitab Kejadian, pasal 10, ayat 6, memperkenalkan kita pada salah satu cabang utama dari keturunan Nuh yang mulai tersebar di muka bumi setelah peristiwa Air Bah. Ayat ini secara spesifik menyebutkan empat putra dari Ham, salah satu dari tiga putra Nuh: yaitu Kush, Mizraim, Put, dan Kanaan. Pernyataan sederhana ini sebenarnya membuka pintu untuk pemahaman yang lebih luas tentang bagaimana dunia dan berbagai bangsa mulai terbentuk dan mendiami wilayah yang berbeda.
Keturunan Ham ini menjadi leluhur bagi banyak bangsa di kemudian hari. Nama-nama yang disebutkan—Kush, Mizraim, Put, dan Kanaan—seringkali dikaitkan dengan wilayah geografis dan kelompok etnis tertentu yang dikenal dalam sejarah kuno. Mizraim, misalnya, secara luas diidentifikasi sebagai leluhur orang Mesir kuno, yang kerajaannya di Lembah Sungai Nil. Nama "Mizraim" sendiri masih digunakan dalam bahasa Ibrani dan beberapa bahasa lain untuk menyebut Mesir.
Kush biasanya dikaitkan dengan wilayah selatan Mesir, yaitu Nubia atau Ethiopia. Bangsa-bangsa di daerah ini memiliki sejarah yang kaya dan peradaban yang berkembang, termasuk kerajaan-kerajaan yang kuat. Ayat-ayat lain dalam Alkitab juga menyebutkan orang Kush sebagai bangsa yang kuat dan terkenal dengan kekayaan serta kekuatan militernya.
Put seringkali diasosiasikan dengan wilayah Afrika Utara, seperti Libya atau bagian lain dari Afrika. Identifikasi pastinya masih menjadi subjek penelitian, namun penempatannya bersama saudara-saudaranya yang lain menunjukkan bahwa mereka menyebar ke arah barat dan selatan dari lokasi pendaratan Bahtera Nuh.
Terakhir, Kanaan adalah yang paling terkenal karena wilayahnya menjadi tanah perjanjian yang kemudian didiami oleh bangsa Israel. Keturunan Kanaan inilah yang menghuni tanah Kanaan, yang mencakup wilayah yang sekarang dikenal sebagai Israel, Palestina, Yordania, Lebanon, dan sebagian Suriah. Bangsa-bangsa Kanaan seperti orang Yebus, Amori, Girgasi, Hewi, Arki, Sini, Arwadi, Semari, dan Hamati disebutkan dalam catatan Alkitab sebagai penduduk asli tanah tersebut.
Penyebaran keturunan Nuh, sebagaimana digambarkan dalam Kejadian 10, bukan hanya daftar silsilah, tetapi merupakan gambaran awal tentang bagaimana umat manusia mulai berkembang, mendirikan peradaban, dan mengisi seluruh bumi. Ini adalah cerita tentang awal mula keberagaman bangsa-bangsa, bahasa, dan budaya yang kita lihat di dunia saat ini, semuanya bermula dari satu keluarga yang selamat dari Air Bah dan kemudian diperintahkan untuk memenuhi bumi. Pemahaman tentang silsilah ini memberikan konteks sejarah dan geografis bagi banyak peristiwa penting yang dicatat dalam kitab suci selanjutnya.