Abraham's Covenant A Journey of Faith Blessing Guidance

Kejadian 24:7

"TUHAN, Allah semesta langit, yang telah membawa aku dari rumah bapaku dan dari negeri kelahiranku, dan yang telah berfirman kepadaku dan yang telah bersumpah kepadaku, demikian: Keturunanmu akan Kuberikan kepada negeri ini, ialah yang akan mengutus malaikat-Nya di depanmu, sehingga engkau akan membawa istri untuk anakku dari sana."

Ayat ini berasal dari Kitab Kejadian pasal 24, sebuah narasi yang kaya akan pelajaran tentang iman, ketaatan, dan pemeliharaan ilahi. Ayat ke-7 secara khusus merupakan bagian dari doa atau perkataan Abraham kepada hambanya yang paling dipercaya, yang ia utus untuk mencari istri bagi Ishak, putra terkasihnya. Perintah ini diberikan dalam konteks perjanjian Allah dengan Abraham, di mana Allah berjanji akan menjadikan Abraham bangsa yang besar dan memberikan tanah Kanaan kepada keturunannya.

Inti dari Kejadian 24:7 adalah pengakuan Abraham atas kedaulatan dan kebaikan Allah. Ia mengingat kembali bagaimana Allah telah memimpinnya keluar dari Ur Kasdim, meninggalkan segala sesuatu yang dikenalnya, untuk pergi ke tanah yang dijanjikan. Lebih dari itu, Abraham mengutip janji Allah yang spesifik, yaitu bahwa Allah sendiri akan mengutus malaikat-Nya untuk membimbing hambanya dalam misi penting ini. Janji ini bukan hanya sekadar ungkapan, tetapi merupakan dasar keyakinan Abraham bahwa Allah akan menepati firman-Nya.

Misi pencarian istri untuk Ishak bukanlah tugas yang ringan. Ini adalah langkah krusial dalam memastikan kelangsungan garis keturunan yang telah dijanjikan Allah. Abraham memahami bahwa masa depan keluarganya, bahkan masa depan umat pilihan Allah, bergantung pada pemilihan yang tepat. Oleh karena itu, ia sangat bergantung pada pimpinan Allah, bukan pada kebijaksanaan atau usahanya sendiri. Doa dan pengakuannya dalam ayat ini mencerminkan hubungan pribadi yang mendalam antara Abraham dan Tuhan.

Kisah ini terus berlanjut dengan menarik. Sang hamba kemudian melakukan perjalanan ke Mesopotamia, tanah asal Abraham, dan di sebuah sumur di kota Nahor, ia bertemu dengan Rebe kah, seorang wanita yang luar biasa baik hati dan memiliki karakteristik yang dicari oleh Abraham. Rebe kah terbukti sebagai jawaban doa, sesuai dengan tanda yang telah diminta oleh sang hamba. Kejadian 24:7 menjadi semacam "agenda" ilahi yang membingkai seluruh narasi tersebut, menunjukkan bagaimana Allah bekerja melalui orang-orang yang taat dan percaya untuk menggenapi rencana-Nya.

Pelajaran yang bisa diambil dari Kejadian 24:7 sangat relevan hingga kini. Pertama, tentang pentingnya mengingat perbuatan Allah di masa lalu sebagai dasar untuk keyakinan di masa kini. Kedua, tentang cara menyerahkan tugas-tugas penting kepada Tuhan, memohon bimbingan-Nya, dan percaya bahwa Dia akan menepati janji-Nya. Abraham tidak berputus asa ketika dihadapkan pada tantangan besar, melainkan ia kembali kepada janji-janji Allah. Kisah ini mengingatkan kita bahwa dalam setiap aspek kehidupan, terutama dalam keputusan-keputusan yang berdampak besar, kita dipanggil untuk mencari kehendak dan pimpinan Tuhan, sebab Dia adalah Allah semesta langit yang selalu setia pada firman-Nya.

Untuk detail lebih lanjut, Anda dapat membaca keseluruhan Kejadian pasal 24.