Kejadian 26:25 - Sumber Kehidupan dan Berkat

Lalu Ishak mendirikan mezbah di situ dan memanggil nama TUHAN. Ia memasang kemah di situ, dan di situ Ishak menggali sebuah sumur.
SUMUR BERKAT Sumber Kehidupan

Gambar: Ilustrasi sumur berkat dengan teks yang menginspirasi.

Kisah Ishak di Gerar

Kisah Ishak yang tertuang dalam Kitab Kejadian, khususnya pada pasal 26, menghadirkan gambaran tentang iman, ketekunan, dan penyertaan ilahi. Dalam periode kekeringan yang melanda negeri, Ishak memilih untuk tetap tinggal di Gerar, sebuah wilayah yang sebenarnya bukan tanah perjanjiannya. Keputusan ini tidaklah mudah, mengingat ancaman kelaparan dan ketidakpastian. Namun, Tuhan secara eksplisit memerintahkannya untuk tidak pergi ke Mesir, melainkan tinggal di negeri itu dan berkat akan dilimpahkan kepadanya.

Pendirian Mezbah dan Pemanggilan Nama Tuhan

Ayat 25 dari pasal 26 mencatat sebuah tindakan spiritual yang sangat penting: "Lalu Ishak mendirikan mezbah di situ dan memanggil nama TUHAN." Ini menunjukkan bahwa di tengah segala kesulitan dan ketidakpastian, prioritas utama Ishak adalah hubungan dan pengenalannya kepada Tuhan. Mendirikan mezbah adalah simbol pengorbanan dan penyembahan, sebuah penegasan bahwa keberadaannya di Gerar, meskipun terpaksa, adalah dalam kedaulatan Tuhan. Memanggil nama TUHAN menegaskan imannya bahwa Tuhan adalah sumber segala pertolongan, perlindungan, dan berkat. Ini adalah sebuah pengakuan bahwa bahkan di tanah asing yang kering, kehadiran Tuhan menjamin kelimpahan.

Pemasangan Kemah dan Penggalian Sumur

Selanjutnya, ayat tersebut juga menyebutkan bahwa Ishak "memasang kemah di situ, dan di situ Ishak menggali sebuah sumur." Tindakan ini melambangkan stabilitas, keberanian untuk membangun, dan keberlanjutan hidup. Menggali sumur di tanah yang kering bukanlah pekerjaan yang mudah; ia membutuhkan tenaga, ketekunan, dan keyakinan akan adanya sumber air di kedalaman bumi. Sumur ini menjadi metafora bagi kehidupan yang dijalani dengan iman.

Dalam konteks Alkitab, sumur sering kali melambangkan sumber kehidupan, berkat, dan pemeliharaan ilahi. Ishak tidak hanya menggali sumur untuk kebutuhannya sendiri, tetapi juga untuk ternak dan keluarganya. Ini adalah tindakan yang mencerminkan tanggung jawab dan kepercayaan pada pemeliharaan Tuhan. Keberhasilan Ishak dalam menemukan air di tengah tanah yang kering adalah bukti nyata dari berkat Tuhan yang menyertainya. Penggalian sumur ini bukan hanya tentang mendapatkan air fisik, tetapi tentang menemukan "sumber kehidupan" yang dijanjikan oleh Tuhan.

Makna Spiritual dan Relevansinya

Kisah Kejadian 26:25 mengajarkan kita beberapa kebenaran yang mendalam. Pertama, pentingnya tetap setia kepada Tuhan di tengah tantangan. Sekalipun situasi memaksa, kita dipanggil untuk mengutamakan hubungan dengan-Nya. Kedua, membangun kehidupan yang kokoh atas dasar iman. Seperti Ishak yang mendirikan kemah dan menggali sumur, kita pun diajak untuk membangun masa depan yang berakar kuat pada firman dan janji Tuhan.

Lebih jauh lagi, kisah ini mengingatkan kita bahwa Tuhan adalah sumber segala berkat. Ia sanggup memberikan kelimpahan bahkan di tempat yang tampaknya tandus. Ketaatan Ishak dibalas dengan keberhasilan yang luar biasa, membuat ia menjadi makmur dan disegani. Penggalian sumur yang berhasil menjadi simbol dari pemeliharaan Tuhan yang berkelanjutan dalam hidup orang percaya. Kejadian 26:25 adalah pengingat bahwa di mana pun kita berada, jika kita memanggil nama Tuhan dan membangun hidup di atas dasar iman, Ia akan menjadi sumber kehidupan dan berkat bagi kita.