Lalu kata Yakub kepada Laban: "Berikanlah kepadaku isteriku itu, sebab telah genaplah waktuku untuk bersuami kepadanya, supaya aku dapat menggaulinya."
Kisah yang tertuang dalam Kejadian 29:21 adalah momen penting dalam perjalanan hidup Yakub. Setelah melarikan diri dari Esau dan menempuh perjalanan panjang ke Haran, Yakub akhirnya tiba di tempat yang dituju. Di sana, ia bertemu dengan Rahel, putri bungsu Laban, dan jatuh cinta padanya. Cinta ini menjadi motivasi terbesarnya untuk bekerja dan menetap di sana.
Yakub menawarkan diri untuk bekerja kepada pamannya, Laban, selama tujuh tahun dengan imbalan dapat memperistri Rahel. Dalam budaya pada masa itu, ini adalah praktik yang umum, di mana seorang pelamar memberikan jasa atau kekayaan sebagai tanda keseriusan dan kompensasi bagi keluarga mempelai wanita. Tujuh tahun terlewati dalam sekejap bagi Yakub karena cintanya yang mendalam. Namun, apa yang ia alami kemudian adalah kekecewaan yang mendalam.
Pada hari pernikahan, dengan tipu daya, Laban menggantikan Rahel dengan Lea, putri sulungnya, yang matanya tidak begitu indah. Yakub baru menyadari penipuan ini keesokan paginya. Betapa terpukulnya hati Yakub. Ayat 21 ini diucapkan Yakub kepada Laban pada saat ia menuntut haknya, yaitu Rahel, istrinya yang sesungguhnya. Ia telah menyelesaikan masa kerja pertamanya yang dijanjikan untuk Rahel, dan kini ia berhak untuk mendapatkan wanita yang dicintainya.
Permintaan Yakub bukanlah sekadar ungkapan keinginan fisik semata, tetapi lebih kepada penegasan haknya sebagai suami yang telah sah berhak atas Rahel. Tujuh tahun pengabdiannya seharusnya berakhir dengan kebahagiaan bersama Rahel, bukan dengan penyesalan dan kemarahan akibat kelicikan pamannya. Ayat ini menunjukkan titik balik dalam kesabaran Yakub, yang mulai menuntut keadilan atas janji yang telah dilanggar.
Kisah ini mengajarkan banyak hal. Pertama, tentang kekuatan cinta yang sanggup mendorong seseorang untuk bekerja keras dan berkorban. Kedua, tentang realitas kehidupan yang terkadang dipenuhi dengan kekecewaan dan tipu daya. Ketiga, tentang pentingnya ketekunan dan keberanian untuk menuntut hak serta kebenaran. Meskipun Yakub ditipu, ia tidak menyerah. Ia terus bekerja keras, bahkan setelah akhirnya ia mendapatkan Rahel, ia tetap harus bekerja tujuh tahun lagi untuk mendapatkan kedua istri lainnya, Lea dan kedua gundiknya.
Perjuangan Yakub ini akhirnya berbuah manis dalam jangka panjang. Ia menjadi leluhur bangsa Israel dan namanya tercatat dalam sejarah keselamatan. Kejadian 29:21 menjadi pengingat bahwa di tengah kesulitan dan ketidakadilan, harapan dan perjuangan bisa membawa pada pemenuhan janji Ilahi, meskipun jalannya seringkali tidak mudah dan penuh ujian.