Esau mengambil istri-istrinya dari antara perempuan Kanaan: Ada ialah Adah binti Elon, orang Het, dan Oholibama binti Ana, cucu Zibeon, orang Hewi;
Kejadian 36:2 merupakan ayat pembuka yang sangat penting dalam menceritakan garis keturunan Esau. Ayat ini memperkenalkan dua dari istri Esau, yaitu Adah dan Oholibama, serta menjelaskan latar belakang mereka. Pengenalan istri-istri ini bukan sekadar catatan silsilah belaka, melainkan memiliki makna historis dan teologis yang mendalam bagi bangsa Israel dan pemahaman tentang perjanjian Allah.
Esau, saudara kembar Yakub, adalah anak Ishak dari istrinya Ribka. Sejak awal, kehidupan Esau digambarkan berbeda dengan Yakub. Esau dikenal sebagai seorang pemburu yang handal, sedangkan Yakub lebih suka berdiam di kemah. Perbedaan ini mencerminkan perbedaan dalam pilihan hidup dan cara pandang mereka terhadap masa depan. Esau seringkali digambarkan lebih mengutamakan kenikmatan sesaat, seperti yang terlihat ketika ia menjual hak kesulungannya demi semangkuk kacang merah.
Dalam konteks Kejadian 36:2, pemilihan istri Esau dari perempuan Kanaan menandai pergeseran signifikan dalam hubungannya dengan tradisi leluhurnya. Para leluhur Abraham diperintahkan untuk tidak menikahi perempuan Kanaan. Abraham sendiri mengutus hambanya untuk mencari istri bagi Ishak dari tanah kelahirannya di Mesopotamia. Keputusan Esau untuk menikahi perempuan Kanaan ini merupakan langkah yang tidak sesuai dengan kehendak ilahi yang telah ditetapkan bagi garis keturunan perjanjian. Hal ini menunjukkan bahwa Esau telah mengambil jalannya sendiri, yang menjauhinya dari rencana Allah yang lebih besar.
Ayat Kejadian 36:2 menyebutkan nama-nama istri Esau: Adah binti Elon dari orang Het, dan Oholibama binti Ana, cucu Zibeon dari orang Hewi. Bangsa Het dan Hewi adalah bangsa-bangsa yang mendiami tanah Kanaan. Pernikahan ini, oleh penulis kitab Kejadian, dilihat sebagai salah satu alasan mengapa garis keturunan Esau tidak menjadi bagian dari umat pilihan Allah yang akan membawa janji keselamatan. Meskipun Esau secara fisik adalah saudara Yakub, pilihan-pilihan hidupnya, termasuk dalam hal pernikahan, telah membedakannya dari penerima janji Allah.
Pembahasan mengenai Kejadian 36:2 dan kelanjutannya dalam pasal 36 adalah penting untuk memahami bagaimana Allah bekerja melalui keturunan Yakub, meskipun Esau juga memiliki keturunan yang kuat dan berpengaruh. Kisah Esau dan keturunannya menjadi latar belakang sejarah bagi bangsa Edom, yang seringkali menjadi musuh bagi bangsa Israel. Dengan memahami latar belakang pernikahan Esau, kita dapat lebih menghargai kompleksitas narasi Alkitab dan cara Allah mengarahkan sejarah sesuai dengan tujuan-Nya, meskipun melalui garis keturunan yang mungkin tidak terlihat "utama". Ayat ini adalah titik awal dalam memahami identitas dan nasib bangsa Edom dari sudut pandang Alkitab.