Kejadian 39:17 - Ujian Kehormatan Yusuf

"Kemudian ia menceritakan kepadaku demikian: 'Ketika aku berteriak meminta tolong, ia berteriak, dan meninggalkan jubahnya di sisiku, lalu lari ke luar.'"
P
Simbol kebenaran dan keputusan

Kisah Yusuf di rumah Potifar adalah salah satu narasi paling dramatis dalam Kitab Kejadian. Pasal 39 mengisahkan serangkaian ujian yang dihadapi Yusuf, mulai dari menjadi budak hingga menghadapi tuduhan palsu. Ayat 17 dalam pasal ini, yang diucapkan oleh istri Potifar, menyoroti momen puncak dari sebuah cobaan yang sangat berat: godaan dan kemudian fitnah.

Ketika istri Potifar berusaha merayu Yusuf, ia menolak dengan tegas, menunjukkan kesetiaannya kepada Tuhan dan kepada tuannya. Namun, penolakan Yusuf justru memicu kemarahan dan rasa malu yang mendalam pada istri Potifar. Dalam keputusasaannya untuk menyelamatkan muka dan membalas dendam, ia kemudian berbohong kepada suaminya.

Ucapan dalam Kejadian 39:17 adalah bukti dari kebohongan tersebut. Istri Potifar mendramatisir situasi, menggambarkan dirinya sebagai korban yang berteriak meminta tolong, sementara Yusuf digambarkan sebagai penyerang yang meninggalkan jubahnya dalam pelariannya. Kata-kata ini sengaja dipilih untuk menciptakan citra Yusuf sebagai seorang pemangsa yang berbahaya dan tidak bermoral, kontras dengan kenyataan sebenarnya.

Penting untuk memahami konteks dari ayat ini. Ia bukan sekadar laporan kejadian, melainkan kesaksian yang dibuat-buat oleh seseorang yang memiliki niat jahat. Yusuf yang sebelumnya dipercaya penuh oleh Potifar, kini menghadapi tuduhan yang akan menjerumuskannya ke dalam penjara. Jubah yang ditinggalkan, yang seharusnya menjadi bukti pelanggaran, justru menjadi alat fitnah di tangan istri Potifar.

Kisah ini mengajarkan kita tentang berbagai hal. Pertama, tentang pentingnya integritas dan keteguhan iman dalam menghadapi godaan dan tekanan. Yusuf memilih untuk kehilangan kebebasan fisiknya daripada mengorbankan prinsip moral dan spiritualnya. Kedua, ini menunjukkan betapa berbahayanya kebohongan dan fitnah, yang dapat menghancurkan hidup seseorang dan merusak reputasi yang telah dibangun dengan susah payah.

Meskipun Yusuf menghadapi ketidakadilan yang luar biasa, kisah ini juga menunjukkan bahwa Tuhan tidak pernah meninggalkan orang-orang yang setia kepada-Nya. Apa yang tampak sebagai kejatuhan besar bagi Yusuf, kelak akan menjadi bagian dari rencana Tuhan yang lebih besar untuk menyelamatkan bangsa Israel dan banyak orang lainnya. Kejadian 39:17 menjadi pengingat akan kesulitan yang harus dilalui Yusuf, tetapi juga menjadi fondasi bagi kemenangan dan penggenapan takdirnya di kemudian hari.

Kisah Yusuf di rumah Potifar, dan khususnya momen yang digambarkan dalam Kejadian 39:17, terus menginspirasi jutaan orang di seluruh dunia untuk menghadapi tantangan hidup dengan keberanian, kejujuran, dan kepercayaan penuh kepada rencana ilahi.