Kejadian 40:15 - Janji Setia Allah

"Tetapi mintalah pertolongan kepada pada orang itu, dan ingatlah kepadaku, apabila engkau sudah dalam keadaan baik nanti, perbuatlah kebaikan kepadaku, dan sampaikanlah kiranya aku dari rumah ini."

Kisah Yusuf dalam Kitab Kejadian, khususnya pasal 40, menampilkan babak baru dalam kehidupannya yang penuh penderitaan dan harapan. Setelah dijual oleh saudara-saudaranya dan kemudian dijebloskan ke dalam penjara karena fitnah, Yusuf mendapati dirinya terasing dari keluarga dan kebebasan. Namun, di tengah kegelapan penjara Mesir, terbit secercah harapan melalui mimpi yang datang kepada dua pejabat istana: juru minuman raja dan kepala tukang roti.

Yusuf, dengan karunia penafsiran mimpi yang dianugerahkan Allah kepadanya, berhasil menafsirkan mimpi kedua pejabat tersebut. Tafsiran mimpi juru minuman raja menunjukkan pemulihan posisinya, sementara tafsiran mimpi kepala tukang roti menandakan kematiannya. Sebagaimana yang dinubuatkan Yusuf, juru minuman raja akhirnya dibebaskan dan kembali ke jabatannya, sementara kepala tukang roti dihukum mati.

Di sinilah letak pentingnya ayat Kejadian 40:15. Ketika Yusuf menafsirkan mimpi juru minuman raja, ia tidak hanya berhenti pada penafsiran. Ia juga memberikan sebuah permohonan yang sangat krusial. Dalam ayat ini, Yusuf berkata kepada juru minuman raja yang akan dibebaskan, "Tetapi mintalah pertolongan kepada pada orang itu, dan ingatlah kepadaku, apabila engkau sudah dalam keadaan baik nanti, perbuatlah kebaikan kepadaku, dan sampaikanlah kiranya aku dari rumah ini."

Permohonan ini mencerminkan dua hal yang sangat mendasar. Pertama, ia menunjukkan kerendahan hati Yusuf. Meskipun ia memiliki karunia dari Tuhan dan telah menunjukkan kebaikan dengan menolong juru minuman raja, ia tidak memaksakan kehendaknya. Ia memohon agar diperhatikan dan dibantu. Kedua, ia menunjukkan kepercayaan Yusuf kepada campur tangan Tuhan, bahkan dalam situasi yang tampaknya mustahil. Yusuf percaya bahwa meskipun ia berada di penjara, Tuhan dapat bekerja melalui orang lain untuk membawa pembebasannya.

Simbol penjaga atau pengawal yang penuh harap

Kisah ini mengingatkan kita bahwa bahkan di saat-saat tergelap dalam hidup, ketika kita merasa sendirian dan tanpa harapan, kita tidak pernah benar-benar sendirian. Kejadian 40:15 adalah pengingat akan pentingnya untuk terus berharap dan percaya pada janji-janji Tuhan. Yusuf tidak hanya menunggu, tetapi ia juga proaktif dalam memohon bantuan dan menggunakan kesempatannya untuk bersuara. Sikap ini mengajarkan kita untuk tidak pasrah begitu saja pada keadaan, melainkan tetap berjuang dengan iman, sambil menyerahkan hasil akhirnya kepada Tuhan.

Kisah ini berlanjut dengan tragisnya, di mana juru minuman raja, setelah dibebaskan, melupakan Yusuf selama dua tahun. Namun, dua tahun kemudian, ketika Firaun sendiri mengalami mimpi yang membingungkan, juru minuman raja akhirnya teringat akan Yusuf dan merekomendasikannya. Peristiwa inilah yang akhirnya membawa Yusuf keluar dari penjara dan menempatkannya pada posisi yang tinggi di Mesir, sesuai dengan kehendak Allah.

Kejadian 40:15, meskipun merupakan sebuah permohonan pribadi, mengandung pelajaran universal tentang iman, harapan, dan pentingnya belas kasih. Ia mengajarkan kita untuk selalu bersedia menolong sesama, serta percaya bahwa Tuhan akan bekerja melalui hati orang-orang untuk mewujudkan tujuan-Nya, bahkan ketika kita sendiri tidak melihat jalan keluarnya.